Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Ciliwung Merdeka Anggap Ahok Ingkar Janji soal Warga Kampung Pulo

Kompas.com - 20/08/2015, 15:45 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komunitas Ciliwung Merdeka Sandyawan Sumardi menilai, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ingkar janji kepada warga Kampung Pulo dengan menggusur paksa mereka. Sandyawan menjelaskan, jauh sebelum hari ini, sudah ada sejumlah pertemuan dengan Ahok untuk membahas nasib warga Kampung Pulo ke depannya seperti apa.

Dari warga pun, kata dia, sebenarnya sudah ada solusi yang ditawarkan dalam bentuk konsep pembangunan Kampung Susun Manusiawi Bukit Duri di bantaran Sungai Ciliwung.

"Konsep tersebut dihasilkan dari diskusi dan studi sejumlah ahli, pengacara, dan antropolog. Banyak yang terlibat, antropolognya saja ada belasan. Sudah ada konsepnya. Kampung susun itu tidak mengurangi fungsi sungai sama sekali," kata Sandyawan saat dihubungi, Kamis (20/8/2015).

Konsep pembangunan kampung susun sendiri telah beberapa kali dipresentasikan di depan Ahok oleh beberapa orang perwakilan warga Kampung Pulo di Balai Kota.

Saat itu, Ahok tampak setuju dengan konsep tersebut. Namun, pada pertemuan tanggal 4 Agustus 2015, Ahok mengubah pernyataannya dari yang menyebutkan akan memberi uang ganti rugi jadi menyebut tanah di sana adalah milik negara.

"Tanah di Kampung Pulo itu dibilang tanah negara. Tetapi, dari hasil studi tim antropolog dan sosiolog dan sejarawan, kita tahu kalau tanah di Kampung Pulo itu sudah ada sejak tahun 1930 dan dimiliki sama orang Belanda, Mister Cornelis. Habis itu, hak guna tanahnya dikasih ke lima orang Indonesia. Jadi, itu sebenarnya tanah adat," ujar Sandyawan.

Menurut Sandyawan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah bersikap tidak konsisten dengan awalnya menjanjikan ganti rugi dan kompensasi sementara belakangan baru menyebutkan itu adalah tanah negara.

Dia berharap agar Ahok bisa memberi penjelasan mengapa janjinya berbeda-beda dari dulu dibandingkan dengan pernyataannya saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com