"Ini tuh (jalan layang) dibangunnya modal injak kaki. Kan orang-orang bilang Ahok (Basuki) Gubernur Podomoro, kan? Enggak apa-apa. Yang penting (DKI) suruh, dia bisa kerjain," kata Basuki seusai meninjau pembangunan jalan layang Pluit, di Jalan Pluit Barat, Jakarta Utara, Jumat (21/8/2015).
Basuki menjelaskan, awalnya, kewajiban Agung Podomoro Group membangun jalan raya. Namun, dia melanjutkan, penambahan jalan raya justru menambah kemacetan di kawasan tersebut. Dengan demikian,jalan layang perlu ditambah.
Menurut Basuki, pemenuhan kewajiban pengembang adalah membuat jalan raya. Adapun pembangunan jalan layang membutuhkan biaya 2-4 kali lipat pembangunan jalan raya.
"Saya paksa (Agung Podomoro) untuk bangun jalan layang, dan lebih lebar lagi, empat kali lipat dari rencana awal. Makanya kami berterima kasih sama Agung Podomoro. Walaupun bayar dua sampai empat kali lebih mahal, mereka bersedia kerjakan," kata Basuki.
Pihak Agung Podomoro, lanjut dia, tetap akan melakukan lelang pelaksanaan kepada kontraktor. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI tetap mengawasi kinerja Agung Podomoro.
"Pokoknya akhir tahun depan, jalan layang ini harus selesai. Pokoknya sebelum gue pemilihan (pemilihan kepala daerah DKI tahun 2017), jalan layangnya harus selesai. He-he-he," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.