Kondisi di Rusunawa Jatinegara Barat begitu berbeda dengan permukiman Kampung Pulo sebelumnya. Di sini, rusunawa yang dibangun sudah menyerupai apartemen.
Untuk mencapai unit-unit rusun yang terdiri dari 16 lantai ini, penghuni harus menggunakan lift. Pada hari kedua proses pemindahan barang, tak jarang kehebohan terjadi di dalam lift.
"Dek, kita mau ke lantai 15, dipencet dulu itu angkanya," ujar salah seorang penghuni kepada anak-anaknya, Jumat (21/8/2015). (Baca: Warga Kampung Pulo Mengenang Kepemimpinan Jokowi Ketika Jadi Gubernur)
Sang anak yang diperintahkan justru keasyikan memencet tombol lift. Hampir semua tombol angka yang ada di lift tersebut ditekan. Alhasil, lift pun berhenti hampir di tiap lantai. "Kok tiap lantai berhenti sih, Dek," tanya penghuni tersebut.
Tidak jarang pula, lift dipenuhi oleh rombongan anak-anak kecil saja. Mereka menjadi senang naik dan turun menggunakan lift di rusunawa itu.
Tiap kali masuk dan harus memencet tombol lift, mereka sering berebutan. Hal tersebut membuat proses pemindahan barang tidak bisa dilakukan secara cepat.
Terlebih lagi, barang-barang yang dibawa warga berukuran besar, seperti kasur, lemari, dan peralatan dapur.
Semakin sore, semakin banyak warga yang berdatangan untuk memindahkan barang-barang mereka ke dalam unit rusun.
Anggota satpol PP pun membantu agar proses pemindahan semakin cepat. Mereka membantu warga mengangkat barang dan membawanya sampai lantai tujuan.
Lift pun tidak lagi dimainkan oleh anak-anak karena anggota satpol PP ambil bagian saat mengangkut barang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.