Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usut Kartel Sapi, Polda Metro Gandeng Pemprov DKI dan KPPU

Kompas.com - 24/08/2015, 14:41 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusutan kartel sapi terus dilakukan oleh Subdit Indag Direktorat Reserse Kriminal Khusua Polda Metro Jaya. Polisi bersepakat untuk melakukan investigasi gabungan dengan beberapa instansi.

"Kami melaksanakan join investigasi antara Krimsus dan KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha). Kami bersepakat akan mengusut menuntaskan kasus ini," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mujiyono di Mapolda Metro Jakarta, Senin (24/8/2015).

Dari investigasi gabungan tersebut, kata Mujiyono, hasilnya sangat positif. Salah satunya yakni dengan melanjutkan kasus dugaan adanya permainan kartel sapi.

Saat ini, kasus dugaan kartel sapi masi dalam tahap penyelidikan. Namun, tak menutup kemungkinan akan meningkatkan kasus tersebut menjadi penyidikan jika ditemukan bukti kuat.

"Dari beberapa pengecekan kami di lapangan di beberapa feedloter ditemukan ada beberapa sapi siap potong tapi masih ada di tempat penggemukan tersebut," kata Mujiyono.

Terkait dengan Pemprov DKI, Polda Metro Jaya melakukan rapat dengan Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan. Pasalnya, Jakarta dianggap daerah paling rawan jika terjadi kelangkaan dan kenaikan harga daging sapi di pasar.

Saat ini, pihak kepolisian tengah memeriksa intensif tiga orang saksi dari tempat penggemukan sapi milik PT WMP di Cileungsi, Jawa Barat. Ketiganya yakni Direktur Utama PT WMP, S; Akuntan PT WMP, S; karyawan PT WMP, Y.

Direktorat Reserse Kriminal Khsusus melakukan sidak ke tempat penggemukan sapi milik importir, PT WMP, pada Kamis (13/8/2015) kemarin. Di tempat penggemukan sapi tersebut diketahui ada 2.500 ekor yang belum didistribusikan.

Polisi menduga ada pelanggaran yang dilakukan oleh PT WMP. Namun, apakah tindakan PT WMP merupakan penimbunan, saat ini polisi masih menyelidiki dugaan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com