JAKARTA, KOMPAS.com — Persatuan Wartawan Indonesia Jakarta Raya (PWI Jaya)kembali menyelenggarakan penghargaan jurnalistik MH Thamrin. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang diberi kesempatan menyerahkan hadiah kepada pemenang kategori Tajuk Rencana yang diraih oleh Harian Republika meminta agar insan pers terus kritis serta berimbang.
"Saya mengimbau insan pers untuk menulis berita yang berimbang, jangan tendensius. Saya tidak takut sama media. Kalau bangkai tetap bangkai, kalau emas dibakar apa pun tetap emas, kami semua transparan," kata Basuki saat menyampaikan sambutan dalam Anugerah Jurnalistik MH Thamrin 2015 di Balai Agung, Balai Kota, Kamis (27/8/2015) malam.
Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, para pejabat publik dan pihak mana pun sudah tidak dapat menjadikan media sebagai alat pencitraan. Sebab, seluruh gerak-gerik pejabat itu telah terekam oleh media.
Pemberitaan di sebuah media, lanjut dia, harus berimbang. Ketika sebuah media menulis kekurangan-kekurangan di Pemprov DKI, selanjutnya media itu sebaiknya menulis perbaikan yang terjadi di sana.
"Tulislah pemberitaan yang berimbang, jangan tendesius, jangan dibeli oknum partai. Kalau politikus masuk mencari uang, PNS cari uang, wartawan cari uang, habislah negara," kata Ahok.
Ahok mengaku paling senang jika ada media yang mencari-cari kesalahan kinerja Pemprov DKI Jakarta. Sebab, dirinya mendapat auditor dan pengawas gratis. Basuki mengatakan, DKI berusaha transparan terhadap insan pers. Bahkan, beberapa rapat internal seperti rapat pimpinan (rapim) selalu diunggah di akun resmi Pemprov DKI di YouTube. Dengan demikian, masyarakat bisa melihat permasalahan yang sedang dibahas, berikut dengan solusi yang diambil.
"Akan tetapi, saya paling tidak suka dengan media yang rasial. Kalau ada wartawan yang sudah rasial, saya lawan sampai mati," ujar Ahok.
Berikut pemenang Anugerah Jurnalistik MH Thamrin ke-41:
- Kategori Tajuk Rencana: Republika dengan judul "Mengatasi kemacetan Ibukota"
- Kategori Karikatur: Kompas dengan judul "Jakarta = Banjir = Macet"
- Kategori Foto: Media Indonesia dengan judul "Ciliwung Meluap"
- Kategori Artikel Layanan Umum: Koran Sindo dengan judul "Banyak Anggaran yang Tak Rasional"
- Kategori Artikel Layanan Publik: Kompas dengan judul "Ketika Trotoar Makin Tak Ramah"
Tahun ini, PWI Jaya menambah kategori dari delapan menjadi 11 kategori, yakni kategori olahraga, infotainment, dan blogger. Namun, nomine pada ketiga kategori tersebut belum memenuhi syarat penjurian, dan hanya mendapat penghargaan simbolis berupa uang Rp 2.500.000.
Sementara itu, para pemenang tiap-tiap kategori mendapatkan satu sepeda motor Yamaha. Adapun pemenang kedua serta ketiga mendapatkan uang tabungan Rp 2.500.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.