Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Target yang Realistis, Rapat KUA-PPAS Berlangsung Lebih Lama

Kompas.com - 28/08/2015, 19:23 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Anggaran DPRD DKI menargetkan rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA PPAS) untuk anggaran tahun 2016 akan sedikit lebih panjang dari tahun sebelumnya.

Hal tersebut untuk menciptakan target pendapatan yang realistis. "Rapat KUA-PPAS mungkin selesai sebulan ke depan. Terlambat sedikit. Tapi tidak apa apa, agar target anggaran yang dibuat itu realistis," ujar anggota Banggar DKI, Prabowo Soenirman di gedung DPRD DKI, Jumat (28/8/2015).

Prabowo merinci target-target pendapatan DKI yang tidak tercapai. Pada tahun 2014, target pendapatan DKI adalah Rp 63 triliun akan tetapi hanya tercapai Rp 43 triliun. Pada tahun 2015 yang merupakan APBD Pergub, target pendapatan sebesar Rp 69 triliun.

Akan tetapi, sampai saat ini pendapatan yang masuk baru sekitar Rp 36 triliun. Target yang terlalu tinggi itulah yang disebut tidak realistis.

Hal itu juga yang akan dilakukan Banggar bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI dalam rapat pembahasan ini.

Selain itu, format KUA-PPAS yang harus dibuat tahun ini sudah ditentukan harus lebih terperinci. Padahal pada tahun sebelumnya, KUA-PPAS tidak dibahas secara rinci. Hal tersebut juga merupakan salah satu faktor yang membuat pembahasan KUA-PPAS menjadi lebih lama.

Sementara itu, Sekretaris Daerah DKI Saefullah juga sepakat bahwa KUA-PPAS harus dibahas lebih lama.

Hal ini agar Pemprov DKI dapat membuat target yang tepat dan juga memungkinkan untuk dicapai. Sehingga, tidak ada lagi kejadian Pemprov yang tidak pernah bisa memenuhi target pendapatan.

Saefullah pun masih yakin bahwa pembahasan KUA-PPAS ini bisa selesai tepat waktu meskipun waktu pembahasannya lama.

"Mudah-mudahan dengan ini target bisa tercapai dan agak lama enggak masalah, yang penting tepat waktu. Memang harusnya begitu jadi enggak ada yang saling menyalahkan," ujar Saefullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com