Menurut Tito, bila aksi unjuk rasa itu dilakukan di beberapa titik Ibu Kota, sejumlah masalah akan timbul. Terlebih aksi itu dilakukan saat hari kerja. "Problemnya menimbulkan macet kalau ada penutupan ruas jalan, itu akan menggangu lalu lintas di Jakarta. Beda dengan (demo) 1 Mei atau saat car free day, itu karena hari libur. Kalau hari kerja ini kan beda, banyak yang memakai jalan untuk kepentingan publik," sebut Tito di kantor Bidang Operasi Mapolda Metro Jaya, Sabtu (29/8/2015).
Sebelumnya, para buruh Jabodetabek berencana akan menggelar unjuk rasa berupa gerak jalan dari Bundaran HI menuju Istana Merdeka untuk menyuarakan kekecewaan mereka atas ketidakmampuan Pemerintah menangani perekonomian yang melemah.
Namun, meski akan ada unjuk rasa, pihak Polda Metro Jaya masih belum memutuskan pengadaan rekayasa lalu lintas di titik-titik unjuk rasa. Pasalnya, polisi masih menunggu respons para buruh terkait rekomendasi tempat unjuk rasa yang telah diajukan saat bertemu perwakilan buruh di Mapolda, Sabtu ini.
"Kita masih menunggu cara teman-teman buruh melakukan aksinya, kita lihat apa yang akhirnya mereka pilih, yang penting masyarakat paham kita sudah komunikasikan," imbuh Tito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.