Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/08/2015, 10:08 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi kampanye sosialisasi pengumpulan fotokopi KTP untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama di kegiatan car free day di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu  (30/8/2015), menandai munculnya satu gerakan baru pendukung Ahok, sapaan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.

Gerakan tersebut adalah Gerakan "Ahok Gubernur". Koordinator aksi, Rosiana Rahman mengatakan tujuan dibentuknya gerakan ini adalah untuk mendukung majunya Ahok di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.

Dukungan ditunjukkan dengan cara mengumpulkan fotokopi KTP sebagai syarat agar Ahok dapat maju tanpa melalui jalur partai politik. "Pengumpulan mulai start September," kata Rosiana. (Baca: Pendukung Ahok Gelar Kampanye di "Car Free Day")

Rosiana mengatakan mereka merupakan organisasi yang berbeda dari "Teman Ahok". "Beda, tetapi tujuannya sama. Beda organisasi, tetapi tujuan kita dan "Teman Ahok" sama," ujar dia.

Rosiana mengatakan mereka muncul atas kesadaran pribadi. Para anggota, kata dia, sadar bahwa Ahok adalah figur yang pantas untuk didukung.

Sebab, mereka meyakini Ahok sebagai orang yang akan membawa Jakarta berubah ke arah yang lebih baik.

"Kita organisasi yang benar-benar kita junjung untuk kebenaran. Kita ada untuk membela pemimpin kita. Kita tidak melakukan hal-hal negatif seperti ormas-ormas yang memalak jabatan di pemerintahan," kata dia.

Sebagai informasi, saat ini Ahok tidak bergabung di partai politik manapun. Sejumlah kalangan, bahkan Ahok sendiri memprediksi kemungkinan besar akan maju melalui jalur independen.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memperketat syarat pencalonan kader independen.
Dalam peraturan Nomor 9 Tahun 2015 disebutkan bahwa pengumpulan KTP tidak bisa lagi dilakukan melalui email atau online, tetapi harus memiliki keabsahan dalam bentuk cetak fisik.

Persyaratan lainnya adalah keharusan bagi calon independen untuk dapat mengumpulkan fotokopi KTP minimal 7,5 persen dari jumlah pemilih.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Megapolitan
Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pemalang untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pemalang untuk Mudik 2024

Megapolitan
Kasus Meterai Palsu Ratusan Juta Rupiah di Bekasi, Bagaimana Cara Membedakan Asli dan Palsu?

Kasus Meterai Palsu Ratusan Juta Rupiah di Bekasi, Bagaimana Cara Membedakan Asli dan Palsu?

Megapolitan
Penggerebekan Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Rumah Kos Jagakarsa Berawal dari Pengguna yang Tertangkap

Penggerebekan Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Rumah Kos Jagakarsa Berawal dari Pengguna yang Tertangkap

Megapolitan
Gerebek Kos-kosan di Jagakarsa, Polisi Sita 500 Gram Tembakau Sintetis

Gerebek Kos-kosan di Jagakarsa, Polisi Sita 500 Gram Tembakau Sintetis

Megapolitan
Mengenal Sosok Eks Danjen Kopassus Soenarko yang Demo di KPU, Pernah Dituduh Makar pada Masa Pilpres 2019

Mengenal Sosok Eks Danjen Kopassus Soenarko yang Demo di KPU, Pernah Dituduh Makar pada Masa Pilpres 2019

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jabodetabek 19 Maret 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jabodetabek 19 Maret 2024

Megapolitan
Polsek Pesanggrahan Gerebek Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Sebuah Rumah Kos

Polsek Pesanggrahan Gerebek Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Sebuah Rumah Kos

Megapolitan
Tarif Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni 2024

Tarif Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni 2024

Megapolitan
Ingat Kematian, Titik Balik Tamin Menemukan Jalan Kebaikan sampai Jadi Marbut Masjid

Ingat Kematian, Titik Balik Tamin Menemukan Jalan Kebaikan sampai Jadi Marbut Masjid

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 19 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Satpol PP Segel Tempat Prostitusi di Cilincing demi Menjaga Ketenteraman Ramadhan

Satpol PP Segel Tempat Prostitusi di Cilincing demi Menjaga Ketenteraman Ramadhan

Megapolitan
Pengedar Narkoba di Kampung Bahari Gunakan Granat Asap dan 'Drone' untuk Halangi Penggerebekan Polisi

Pengedar Narkoba di Kampung Bahari Gunakan Granat Asap dan "Drone" untuk Halangi Penggerebekan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com