Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantai Dasar Rusun Jadi Hunian, Kadis Perumahan DKI Sebut Aturan Bisa Fleksibel

Kompas.com - 30/08/2015, 11:40 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI Jakarta Ika Lestari Aji mengakui lantai dasar rumah susun seharusnya bukan untuk hunian.

Meski demikian, kata dia, dibangunnya hunian di lantai dasar rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Waduk Pluit atau rusun Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, dilakukan atas dasar pertimbangan tertentu yang kepentingannya di atas tujuan dari peraturan tersebut.

Sebelumnya, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman menyebutkan, seharusnya lantai dasar rusun digunakan untuk fasilitas umum bagi penghuni. Misalnya, seperti untuk tempat berkumpul warga. (Baca: "Pemprov DKI Jangan Memberi Contoh yang Tidak Baik" )

"Betul, saya sependapat dengan itu. Cuma kadang-kadang situasinya memaksa. Misalnya, Pak Camat harus membersihkan atau ada penertiban. Disiapkan ke rusun Marunda, pada enggak mau kalau jauh. Memang itu yang jadi kendala," kata Ika saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Sabtu (29/8/2015).

Untuk penggunaan lantai dasar rusun Muara Baru jadi hunian, Ika menegaskan, hal itu berlaku untuk sementara waktu saja. Setelah Dinas Perumahan memetakan serta mendata jumlah warga lainnya yang membutuhkan rusun, akan segera dilakukan langkah-langkah selanjutnya.

Unit hunian di lantai dasar yang sudah sempat ditempati akan difungsikan sebagai fasilitas umum, seperti klinik, ruang untuk PAUD (pendidikan anak usia dini), dan sebagainya.

Dihubungi secara terpisah, Prabowo kembali menegaskan, bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus menerapkan peraturan tanpa pandang bulu.

Salah satunya adalah dengan tidak membiarkan pembangunan lantai dasar rusun Muara Baru jadi hunian.

"Saya harap pemda konsisten terhadap bangunan yang menyalahi ketentuan harus dibongkar dan jangan memberi contoh yang tidak baik buat masyarakat, apapun alasannya," ujar Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com