"Kalau kita lihat, market-nya sudah ada. Market-nya bukan untuk pasar modern. Tetapi ini pasar menengah ke bawah," kata Kepala Subdirektorat Industri dan Perdagangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Agung Marlianto di Jakarta, Senin (31/8/2015).
Beberapa pasar yang menjadi andalan yakni Pasar Asemka di Jakarta dan Pasar Raung di Serang. Para pengunjung di tempat tersebut berasal dari kalangan kelas menengah ke bawah.
"Kita lihat undang-undang kesehatan merujuk pada ikhtisar bahwa gangguan kesehatan terjadi di masyarakat bisa menggangu perekonomian dan perikehidupan. Meskipun di kalangan bawah, harus dapat perhatian khusus," jelas Agung.
Seperti diberitakan sebelumnya, polisi menahan RE alias S (43) karena memproduksi kosmetik palsu. Dia membeli bahan-bahan dari Pasar Asemka, kemudian meramunya menjadi kosmetik yang diberi label dengan merek-merek ternama. [Baca: Kosmetik Palsu Dibuat dari Bahan Hasil Belanja di Pasar Asemka]
Harga yang diberikan RE alias S terbilang cukup murah. Satu lusin produk kosmetik hanya dijual Rp 10.000-Rp 12.000 per lusin. "Nah di Asemka dijual lagi satu produk Rp 11.000," kata Agung.
Namun, selama enam tahun beroperasi RE alias S terbilang cukup sukses. Dalam satu tahun ia dapat meraup untung hingga Rp 200 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.