Berdasarkan penelusuran polisi di tempat kejadian perkara, tidak ada barang yang hilang setelah pembobolan tersebut, kecuali satu buah ponsel bermerek Advan berwarna hitam milik Asep. (Baca: Gereja Advent Gandaria Dibobol, Satu Orang Tewas)
"Hanya satu handphone yang hilang, sejauh ini tidak ada barang lain," kata Kapolsek Kebayoran Lama Komisaris Riftazudin di lokasi kejadian, Senin siang.
Dengan adanya barang yang hilang, polisi menyatakan kasus ini sebagai pencurian dengan kekerasan sehingga pelakunya dapat dikenakan Pasal 365 KUHP.
Namun, penyidik masih akan memeriksa saksi-saksi yang bersangkutan untuk menemukan motif pelaku. Sebab, korban tewas dengan kondisi penuh luka tusukan. Dugaan pelaku memiliki dendam juga diselidiki.
"Psikologisnya seperti itu, kalau ditusuk berkali-kali, bisa jadi dendam. Makanya, kami sedang dalami lagi," kata Riftazudin. (Baca: Korban Tewas di Gereja Advent Gandaria Alami 11 Tusukan dan Bacokan)
Saat ini, kata dia, polisi sedang memeriksa AM (35) yang saat kejadian juga berada di gereja itu. Pria yang bekerja sebagai penjaga gereja itu pun dipanggil ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Diketahui sebelumnya, Gereja Masehi Advent Gandaria dibobol orang yang tidak dikenal pada Senin dini hari sekitar pukul 03.30 WIB.
Pelaku yang diduga dua orang masuk ke gereja tersebut dengan cara membobol kunci gembok gereja. Kemudian, pelaku juga mencongkel kunci jendela dan masuk dengan memanjatnya.
Asep yang sedang tidur di lantai 1 pun terbangun dan memergoki para pelaku. Asep kemudian diduga berkelahi dengan pelaku yang membawa senjata tajam.
Ia pun menderita luka tusuk di beberapa bagian di tubuhnya. Ia tewas dan dibawa ke RS Fatmawati untuk diotopsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.