Jasad Fery ditemukan oleh adik kandungnya, Umar Irawan (29). Umar datang untuk mengajak kakaknya menengok salah satu orangtua mereka yang sedang dirawat di rumah sakit.
Namun, saat tiba di tempat kontrakan Fery, Umar menemukan rumah dalam keadaan sepi. Belum jauh masuk mencari kakaknya, Umar melihat sosok seperti boneka bersandar di tembok.
Umar sangat terkejut karena yang dikira boneka itu ternyata kerangka manusia dengan tengkorak yang terpisah. Kerangka itu diduga sebagai Fery Handoko.
Saat ditemukan, korban hanya mengenakan celana pendek. Setelah itu, Umar bersama warga melaporkan hal ini kepada Polsek Metro Duren Sawit.
Menurut pemilik kontrakan, korban yang berjualan martabak sudah tiga bulan belakangan tidak terlihat beraktivitas.
"Katanya dia sakit, sudah dua sampai tiga bulan ini dia memang tidak terlihat lagi," kata wanita yang enggan namanya disebutkan tersebut, di lokasi kejadian, Senin (31/8/2015).
Menurut pemilik kontrakan, Fery menghuni tempat tinggal tersebut selama sekitar tiga tahun. Fery sempat pindah dua kali sebelum kembali ke situ. Pemilik kontrakan mengatakan, tidak ada kejadian mencurigakan sebelum korban tidak terlihat lagi.
"Kemungkinan juga dia sudah begitu (meninggal) tiga bulan, tetapi baru ketahuan pas adiknya datang nyari ke sini," ujarnya.
Petugas Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Metro Duren Sawit yang tiba di lokasi kejadian menyatakan, korban diduga gantung diri. Pasalnya, petugas mendapati tali tambang plastik berwarna hijau yang tergantung.
"Kepalanya sudah lepas dari badan, dan di atas badannya itu ada tali menjuntai sekitar 1,5 meter di kusen. Ada bekas daging korban juga di tali itu," ujarnya.
Menurut pantauan Kompas.com, lokasi kejadian yang berupa rumah kecil di tengah lahan kosong tersebut tampak sudah diberi garis polisi. Bagian rumah tersebut tampak sudah tidak terawat lagi. Beberapa saat kemudian, petugas dengan ambulans tiba di lokasi kejadian dan membawa jasad korban ke RSCM.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.