Modus tersebut merupakan salah satu faktor yang membuat keberadaan pembuat kosmetik palsu sulit ditemukan.
"Siapa yang kira rumah masuk gang kecil, produksi kosmetik palsu? Tidak cuma itu, ada juga yang produksi di ruko-ruko yang biasa buat pabrik. Macam-macam, tempatnya bisa di mana saja," kata Kepala Balai Besar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta Dewi Prawitasari kepada Kompas.com, Senin (31/8/2015).
Terlepas dari soal tempat, Dewi juga mengakui sulitnya mengungkap jaringan pembuat kosmetik palsu karena orang yang dipekerjakan di sana bukan dari wilayah setempat.
Orang-orang upahan tersebut sengaja diambil dari tempat lain dan kebanyakan tidak tahu bahwa kosmetik yang mereka produksi adalah palsu.
Warga di sekitar tempat produksi kosmetik palsu juga jarang yang curiga. Merujuk dari sebagian besar kasus, warga bahkan tidak menyadari ada rumah di lingkungannya dijadikan pabrik kosmetik palsu.
Sebagai langkah antisipasi ke depan, Dewi mengimbau pengurus RT/RW setempat agar bisa menaruh perhatian lebih kepada berbagai bentuk aktivitas di wilayahnya masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.