Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Bawaslu Bisa Manfaatkan Jakarta Smart City

Kompas.com - 31/08/2015, 19:54 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menawarkan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI untuk bekerja sama dengan program Jakarta Smart City untuk meminimalkan penggunaan anggaran. 

"Sebenarnya bisa sistem berjalan dengan anggaran yang sangat murah. Kami sudah bicarakan juga dengan Pak Setiaji (Kepala UPT Smart City) agar Bawaslu bisa memanfaatkan Smart City, seperti aplikasi Qlue," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (31/8/2015). 

Nantinya semua warga bisa ikut berperan dan melaporkan pelanggaran yang terjadi saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017. Menurut Basuki, tenaga yang dimiliki Bawaslu juga tidak mencukupi untuk memantau pelanggaran Pilkada.

Melalui aplikasi Qlue, warga bisa melaporkan serta mengirim foto pelanggaran kampanye yang ditemukan. Nantinya petugas dari Bawaslu dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) bisa mendapat notifikasi pelaporan warga tersebut.

"Nanti langsung ditindaklanjuti. Tahun depan, mereka mau mengajukan dana hibah Rp 98 miliar tapi kami analisis dulu," kata Basuki. 

Pada kesempatan berbeda Ketua Bawaslu DKI Mimah Susanti mengaku bersepakat dengan tawaran Basuki tersebut.

Ia juga mengakui pihaknya membutuhkan waktu lama untuk bisa menemui warga di 267 kelurahan. Sehingga ia berharap Jakarta Smart City menjadi media yang efektif untuk bersosialisasi.

Mimah mengaku, Bawaslu DKI mengajukan dana hibah hingga Rp 98 miliar pada Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2016.

Namun ia tidak mengetahui apakah usulan tersebut diterima atau tidak. Dana hibah itu berlaku mulai dari Januari 2016 hingga pelaksanaan Pilkada DKI pada Februari 2017.

"Hibah itu rencananya untuk bayar gaji pengawas pemilu ada 996 personil, kami juga menambah 12.000-an petugas tempat pemungutan suara (TPS)," kata Mimah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com