Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Satpol PP Akan Foto Buruh Anarkis, Kami Gugat ke Polisi

Kompas.com - 01/09/2015, 09:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengimbau para buruh yang melakukan aksi unjuk rasa, Selasa (1/9/2015) ini, untuk tidak melakukan tindakan anarkistis, apalagi hingga merusak fasilitas umum, seperti taman, pot bunga, dan lampu penerangan jalan. 

"Kalau kayak gitu, kami akan gugat ke polisi karena aksi unjuk rasa itu penanggung jawab aksinya," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan. 

Basuki meminta unjuk rasa dilaksanakan dengan tertib, apalagi jika yang melakukan unjuk rasa bukanlah buruh asli warga Jakarta.

"Jangan sok sembarangan. Orang Jakarta saja kami 'sikat', apalagi bukan orang Jakarta," kata Basuki lagi. 

Ancaman gugatan ke pihak kepolisian ini selalu diungkapkan Basuki ketika ada aksi unjuk rasa. Namun, ancaman ini tidak pernah terealisasi. Kemudian bagaimana Basuki menanggapi hal itu?

"Makanya, saya ngancem itu enggak pernah diproses, kali ini saya mau proses. Saya sudah minta Satpol PP untuk foto aksi buruh. Kalau ada (buruh) yang anarkis, kami lapor polisi dan ambil tindakan," kata Basuki. 

Para buruh Jabodetabek berencana menggelar unjuk rasa dengan berjalan kaki dari Patung Kuda menuju Istana Merdeka pada Selasa ini. Mereka akan menyuarakan kekecewaan mereka atas ketidakmampuan pemerintah dalam menangani perekonomian yang melemah.

Unjuk rasa akan dihadiri sekitar 50.000 buruh. Adapun tuntutan buruh adalah penurunan harga sembako dan bahan bakar minyak (BBM), menolak pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat pelemahan nilai rupiah, menolak pekerja asing, perbaikan pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, menaikkan upah hingga minimal 22 persen dengan 84 item KHL (kebutuhan hidup layak), revisi Peraturan Pemerintah (PP) Jaminan Pensiun, serta pembubaran Pengadilan Hubungan Industri (PHI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

TikToker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com