Pimpinan Banggar, Mohamad Taufik, mengatakan, hal itu memang dilakukan agar tidak timbul kesalahpahaman.
"Supaya orang umum bisa melihat. Media juga bisa tahu bagaimana proses eksekutif dan legislatif bahas anggaran. Tidak ada apa-apa kan kenyataannya," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI, Selasa (1/9/2015).
Taufik mengatakan tidak ingin ada tudingan kongkalikong antara eksekutif dan legislatif dalam proses pembahasan anggaran. Dia ingin menunjukkan bahwa proses pembahasan sudah berjalan dengan semestinya.
Selain itu, kata dia, kejadian saat penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2015 tidak akan terjadi lagi. Waktu itu, DPRD memang menuding bahwa eksekutif telah memasukkan anggaran bukan hasil pembahasan dengan DPRD.
Taufik juga mengatakan tidak hanya media yang boleh menyaksikan jalannya rapat pembahasan KUA-PPAS, masyarakat umum pun boleh hadir di rapat yang diadakan di lantai 3 Gedung DPRD itu.
Masyarakat umum yang ingin melihat juga diperbolehkan hadir di Gedung DPRD DKI lantai 3. Saat ini, kata dia, semua rapat DPRD hampir selalu diadakan terbuka untuk umum.
Taufik mengatakan, anggota Dewan tidak ingin lagi disebut menutup-nutupi sesuatu. "Masyarakat umum kalau mau datang boleh saja kalau mau lihat pembahasan kami," ujar Taufik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.