Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Perempuan PKL Kesal Dihalau Satpol PP Saat Mendekat ke Istana

Kompas.com - 01/09/2015, 17:46 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah perempuan yang merupakan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Masjid Istiqlal tampak kesal saat mereka tidak diperbolehkan petugas Satpol PP untuk berjualan di area demonstrasi buruh di depan Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (1/9/2015).

Mereka dihadang oleh para petugas Satpol PP yang sejak pagi telah berjaga di sekitar kawasan Istana, tepatnya di depan gedung Kementerian Dalam Negeri.

"Stopin tuh enggak boleh lewat, mau ke mana Bu?" teriak seorang Satpol PP yang sedang berdiri di depan gedung Kementrian Dalam Negeri.

Teriakan itu sontak membuat sejumlah petugas terdekat dari para PKL menghampiri mereka dan menghentikan gerobak dagangan yang telah mereka dorong dari belakang Masjid Istiqlal.

Tampak ada tujuh gerobak PKL yang bermaksud melintasi Jalan Medan Merdeka Utara untuk mendekat ke kerumunan massa buruh yang ada di depan Istana.

"Heh kita mau ke sana (titik demo) kok di-stopin? Kita kan bukannya mau jualan di dalam Monas," kata salah satu perempuan yang berdagang soto betawi dengan nada tinggi.

Seorang petugas yang berada di dekat ibu itu menjelaskan bahwa kawasan di depan Istana tidak boleh dimasuki PKL. Ia meminta mereka untuk kembali saja ke kawasan belakang Istiqlal untuk berjualan.

Namun perempuan itu tampak masih tidak terima dengan penjelasan petugas yang menghampirinya.

"Pak ini kan lagi demo masa kita tidak boleh jualan, dapat uang dari mana kita? Kan enggak di dalam Monas, di pinggir jalan saja," kata perempuan itu.

Namun petugas Satpol PP tetap menghalangi mereka. Akhirnya para PKL yang kebanyakan pedagang makanan itu menyerah dan berbalik arah. "Padahal kita sudah jauh mendorong dari Istiqlal," kata seorang perempuan penjual ketoprak.

Sementara itu, Eka salah satu Satpol PP yang menghalangi PKL mengatakan bahwa mereka memang diperintahkan untuk menjaga kawasan Medan Merdeka Utara dan depan Istana steril dari PKL.

"Kita memang diperintahkan begitu, dari pagi awasi jalan ini jangan ada PKL biar steril, ya kita lakukan," kata Eka.

Meski begitu, di sisi lain Monas tepatnya di depan pintu gerbang Silang Barat Daya Monas, sejumlah PKL tampak bebas berjualan. Ada yang menggunakan gerobak, ada pula yang membopong ember atau kantong plastik berisi minuman ringan.

Kompas TV Demo Buruh Menuntut 5 Hal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com