"Yang tidak pernah dilaporkan oleh media adalah seberapa cepat pangkalan-pangkalan resistensi itu yang tadinya pasang Go-Jek dilarang masuk malah jadi pangkalan Go-Jek," kata Nadiem di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (2/9/2015).
Menurut Nadiem, hal tersebut merupakan pencapaian tersendiri bagi Go-Jek. Pasalnya, hal ini untuk menekan adanya perselisihan antara ojek konvensional dan ojek berbasis aplikasi.
"Dua sampai tiga pangkalan setiap hari. Tapi, saya enggak tahu tempatnya. Saya enggak tahu persisnya," kata Nadiem.
Perselisihan antara Go-Jek dan ojek konvensional terakhir kali terjadi di Bekasi, Selasa (25/8/2015). Pengemudi Go-Jek, Asep (23), dianiaya oleh lima orang dari ojek pangkalan. Saat itu, Asep tengah menunggu penumpang dan langsung dianiaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.