Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Curhat-curhat Staf SKPD DKI kepada Ahok

Kompas.com - 04/09/2015, 12:01 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain Lurah, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) juga mewawancarai langsung staf satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Dari hasil wawancaranya, Basuki akhirnya mengetahui banyak staf potensial tetapi masih takut kepada atasannya. 

"Ada staf berani ngomong, 'Saya mau jabatan ini, Pak. Saya bisa beresin, Pak. Saya bisa laporin atasan saya mana yang enggak beres, Pak'. Ada juga staf bilang, 'Saya mau laporin (PNS tidak berkinerja baik) ke Bapak terus. Tapi saya jangan diangkat (jadi pejabat), Pak. Saya enggak berani, Pak. Tunggu (birokrasi) sudah bersih dulu, saya baru mau jabat'," kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (4/9/2015). 

Basuki mengatakan, dinamika birokrasi Pemprov DKI sudah semakin baik. Salah satu buktinya tidak banyak pejabat yang dipecat setelah dipromosikan Basuki. Banyak pejabat serta staf yang telah berkinerja baik, misalnya di Dinas Tata Air DKI.

Basuki mengaku sempat kesal terhadap kinerja mantan Kepala Dinas Tata Air Agus Priyono. "Saya kesal kok enggak pernah kerja padahal alat berat begitu banyak, kok enggak kerja. Kerja harus di atas 20 jam dong, kadang dia cuma 3 jam," kata Basuki. 

Basuki menceritakan Agus sempat meminta padanya untuk memberi kesempatan dia serta jajarannya bekerja lebih baik lagi. Saat itu, Basuki meminta semua kepala SKPD DKI berani memecat anak buahnya yang menghambat realisasi program unggulan.

"Dia bilang, 'Boleh enggak Pak, Saya minta waktu sampai akhir tahun? Kasih dia kesempatan lagi, saya susun lagi'. Saya bilang enggak bisa. Kalau dia yang kelompok status quo yang dendam, dia enggak pengen saya berhasil kan? Lebih baik saya potong (pangkas birokrasi) sekarang saja saya bilang," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan 'Open BO' di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan "Open BO" di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com