"Kita melihat volume pertumbuhan penumpang. Untuk Bogor, pertumbuhan penumpangnya termasuk banyak," kata Direktur Utama PT KCJ Muhammad Fadhil kepada Kompas.com di Stasiun Juanda, Jumat (4/9/2015)
PT KCJ melihat volume penumpang dari dan menuju Bogor tergolong besar dibanding relasi lain yang ada di Jabodetabek.
Terlebih lagi, pada relasi Bogor, jumlah perjalanan dalam seharinya juga sudah banyak sehingga membuat jarak perjalanan antara satu pemberangkatan kereta dengan pemberangkatan lainnya menjadi lebih pendek. Hal itu membuat upaya penambahan jadwal perjalanan menjadi mustahil dilakukan.
"Kenapa Bogor? Karena Jakarta-Bogor itu headway-nya sudah sangat padat, (jarak kereta) lima sampai delapan menit. Susah untuk menambah perjalanan, jadi kita lakukan penambahan kapasitas dengan memperpanjang rangkaian kereta," ujar Fadhil.
Fadhil menyebut relasi Bogor-Jakarta Kota maupun sebaliknya merupakan tahap pertama untuk pengoperasian kereta jenis SF 12. Nantinya, hingga akhir 2015, pihak KCJ akan membuka operasional tahap kedua pada relasi Bogor-Bekasi maupun sebaliknya.
"Targetnya Bogor-Jakarta Kota, Bekasi-Jakarta Kota, dan loopline lain. Jadi, kalau minggu depan kita uji coba tahap satu, tapi sampai akhir tahun ada sembilan kereta SF 12 yang akan kita jalankan," ujar Fadhil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.