"PHL nanti akan diprioritaskan di jalan-jalan protokol, tempat-tempat keramaian yang berpotensi menimbulan sampah yang banyak. Jadi, nanti masyarakat bisa melihat hampir setiap saat, apakah PHL-nya ada atau tidak," ujar Wakil Kepala Dinas Kebersihan Ali Maulana Iskandar di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/9/2015).
Selain diprioritaskan di tempat-tempat yang ramai dengan keberadaan masyarakat, Ali menyebut penempatan PHL juga diprioritaskan di kawasan yang rawan dengan keberadaan sampah.
"Kan ada kawasannya luas, tetapi tidak rawan timbul sampah. Jadi orangnya sedikit. Tetapi ada juga yang tidak sampai 1 kilometer, tetapi sampahnya banyak. Di pasar contohnya," ujar dia.
Ali menyebut sejauh ini di seluruh DKI Jakarta terdapat 12.960 orang. Jumlah tersebut berada di bawah pengawasan sekitar 400 orang.
Ia menyebut rata-rata setiap pengawas mengawasi 50 orang PHL. "Kita atur floating semaksimal mungkin. Kalau memang nanti kurang, kita tambah. Kalau lebih, akan kita kurangi lagi. Karena kita sedang menambah alat berat yang bisa mengganti tenaga manusia," ucap Ali.
Seperti diberitakan, baru-baru ini terungkap mengenai adanya penilapan gaji PHL. Modus yang dilakukan adalah dengan cara kartu ATM milik PHL lengkap dengan nomor sandinya diberikan kepada pengawas.
PHL yang diduga hanya dicatut namanya tanpa pernah bekerja ini kemudian mendapatkan sejumlah uang tunai dari pengawas yang bersangkutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.