Sebab, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) ingin pergerakan para penumpang yang masuk ataupun keluar menjadi lebih mudah.
"Dalam dua minggu ke depan kami akan memindahkan gate menjadi kiri kanan," kata Direktur Utama PT KCJ Muhammad Fadhil di Kantor KCJ Stasiun Juanda, Jumat (4/9/2015).
Saat ini gate keluar masuk untuk penumpang kereta rel listrik (KRL) berada menjorok di tengah-tengah stasiun Jakarta Kota.
Penumpang yang ingin mencapai gate itu harus berjalan dulu menuju tengah stasiun. Padahal biasanya posisi berhenti KRL berada di jalur 11 dan 12 yang terletak di pinggir sebelah selatan stasiun.
Stasiun Jakarta Kota Sendiri memiliki 12 jalur yang tidak hanya disediakan untuk KRL tetapi juga sebagai tempat pemberhentian sejumlah kereta api milik PT KAI.
Menurut Fadhil, volume pengguna kereta rel listrik (KRL) meningkat setiap tahun. Yang terbanyak adalah pertumbuhan penumpang relasi dari dan menuju Bogor serta Bekasi.
Stasiun yang melayani 2 relasi itu pun menjadi lebih ramai dibanding stasiun lain. Salah satunya adalah stasiun Jakarta Kota yang menjalani titik awal dan akhir KRL relasi Bogor maupun Bekasi.
"Flow-nya akan kami perbaiki karena pertumbuhan penumpang seperti itu," imbuhnya.
Pengamatan Kompas.com pada Jumat (4/9/2015) sore, jalur 11 dan 12 di stasiun Jakarta Kota tampak padat. Mereka berdiri di pinggir peron untuk menunggu kedatangan KRL tujuan Bekasi maupun Bogor.
Penumpang yang berangkat dari stasiun ini didominasi oleh para pekerja yang terlihat menjinjing maupun menyandang tas kerja. Namun tak sedikit pula yang membawa barang bawaan berupa boks dan bungkusan plastik besar berwarna hitam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.