JAKARTA, KOMPAS.com - Dari identifikasi jenazah Hasani, polisi menemukan banyak tusukan di bagian leher perempuan itu. Namun, hingga Sabtu (5/9/2015), belum banyak keterangan yang bisa diberikan polisi mengenai tusukan yang disebabkan oleh benda tajam itu.
"Ada tujuh tusukan di leher, di keseluruhan leher. Saat ini kita akan mengembangan penyelidikan ini untuk menemukan pelaku. Indikasi memang pembunuhan karena banyak bekas tusukan itu. Dari keluarga sendiri belum dapat keterangan banyak," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Umar Faroq saat ditemui Kompas.com di rumah duka Hasani, Jalan Jembatan III, Kramatjati, pada Sabtu (5/9/2015).
Sementara itu di pihak keluarga juga telah mendengar informasi seputar luka-luka yang terdapat di tubuh jenazah Hasani. Namun, menurut Ahmad yang merupakan adik kandung Hasani, keluarga tidak tahu persis di mana saja luka-luka tersebut.
"Katanya kalau keseluruhan ada 25 luka tusuk. Tapi itu kita tidak tahu apa itu lukanya ada di perut, tangan, badan, atau leher saja. Tapi kalau (luka) di tangan mungkin memang karena dia (Hasani) mencoba melawan, jadi luka-luka," kata Ahmad.
Sementara itu sejumlah kerabat dan tetangga Hasani pada Sabtu ini tampak melayat ke rumahnya. Namun mereka tidak bisa masuk ke dalam rumah Hasani karena garis polisi masih dipasangi di sepajang tempat kejadian perkara (TKP).
Hasani diketahui ditemukan tergeletak tak bernyawa dalam kamar rumah itu pada Jumat (4/9/2015) malam. Kerabat yang datang pun akhirnya melayat di rumah Ahmad yang memang bersebelahan dengan rumah Hasani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.