"Bensin sendiri, perawatan sendiri. Seperti dipinjamin gitu loh. Asuransi kita juga yang bayar. Kalau ketabrak segala macam jadi beban kita semua. Makanya kalau menurut saya, sebetulnya bukan suatu hadiah, malah justru musibah," ujar Prabowo di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Senin (7/9/2015).
Sebenarnya, biaya bensin dan perawatan lain merupakan biaya yang biasa dikeluarkan anggota Dewan yang memiliki mobil pribadi. Akan tetapi, Prabowo dan anggota Dewan lain merasa berat jika harus membayar biaya asuransi mobil yang bukan miliknya.
"Mendingan pakai mobil sendiri, dirawat dengan baik gitu," ujar Prabowo.
Meski demikian, dia tetap mengambil mobil dinas yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI kepada dia. Sebab, hal tersebut merupakan hak para anggota Dewan. Jika mengembalikan mobil tersebut, anggota Dewan sama saja menolak hak mereka.
"Kalau ngambil harus diambil. Kalau saya enggak ngambil kan lucu dong. Artinya, itu kan hak kita juga. Terlepas itu digunakan atau tidak, itu urusan nanti. Kalau dikembalikan kan kesannya enggak terlalu bagus. Itu kan juga hak kita untuk mendapatkan fasilitas," ujar dia.
Pemerintah Provinsi DKI memang baru saja membeli mobil untuk anggota DPRD. Sejauh ini, sudah ada sekitar 25 mobil di basement Gedung DPRD. Jumlah keseluruhan kendaraannya mencapai 101 unit, menyesuaikan dengan jumlah keseluruhan anggota DPRD periode 2014-2019.
Pengadaan mobil untuk anggota DPRD berbeda dengan pengadaan pimpinan, yang terdiri dari satu ketua dan empat wakil. Sebab, pengadaan mobil untuk pimpinan telah dilakukan sejak akhir tahun lalu. Adapun jenis mobilnya adalah Toyota Camry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.