Lahan yang direkomendasikannya berada di Jalan Kesehatan, Jakarta Pusat, bersebelahan dengan Kantor Dinas Kesehatan; dan di Jalan Sunter Permai Raya, Jakarta Utara, yang kini menjadi lokasi Gedung Ambulance Gawat Darurat.
Namun, ia menyebut lahan milik RS Sumber Waras tetap merupakan lahan yang paling ideal
karena berada dekat dengan RS Kanker Dharmais dan RS Jantung Harapan Kita. Hal itulah yang membuat Pemerintah Provinsi DKI tetap mengincar lahan yang berlokasi di Grogol, Jakarta Barat, itu.
"Lahan di Sumber Waras itu kan status zonanya suka sarana kesehatan. Dekat dari Dharmais, dekat dari Rumah Sakit Jantung Harapan Kita," kata Dien di Gedung DPRD DKI, Selasa (8/9/2015).
Ia menyampaikan hal tersebut seusai rapat panitia khusus DPRD DKI untuk laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (LHP BPK) terhadap laporan keuangan DKI Jakarta 2014.
Seperti diberitakan, BPK menemukan adanya indikasi kerugian negara atas hasil laporan keuangan Pemprov DKI tahun 2014, salah satunya dalam pembelian lahan milik RS Sumber Waras, Grogol, Jakarta Barat.
Dalam temuannya, BPK menyatakan pembelian lahan senilai Rp 755 miliar itu tidak sesuai dengan nilai jual obyek pajak (NJOP) yang berlaku di lokasi tersebut. Tidak hanya itu, BPK juga menyatakan lahan yang dibeli rawan banjir sehingga dinilai tidak laik untuk lokasi RS jantung dan kanker.
Mengenai alasan yang terakhir, Dien mengakuinya. Namun, ia menyebut banjir yang kerap terjadi hanya melanda kawasan sekitar RS Sumber Waras, dan tidak sampai masuk ke area rumah sakit.
"Kalau banjir, ya banjirnya di luar. Sekarang tanya aja ke Sumber Waras banjir enggak? Dia katakan enggak banjir kok," ujar Dien.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.