Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air Bersih, Penghuni Rusun Muara Baru "Geruduk" Kantor Ahok

Kompas.com - 10/09/2015, 18:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Muara Baru, Jakarta Utara, "menggeruduk" Balai Kota DKI, Kamis (10/9/2015). Sebab, sejak akhir 2014, penghuni kesulitan mendapat pelayanan air bersih.

Peneliti kampung dan kota dari Rujak Center for Urban Studies sekaligus koordinator, Dian Tri Irawaty, mengatakan, penghuni tergerak melakukan aksi karena permasalahan air bersih tersebut sudah semakin parah. 

"Tidak ada air bersih yang disalurkan. Makanya, warga harus beli air seharga Rp 20.000 tiap harinya dan pengeluaran mereka untuk air bersih mencapai Rp 600.000 per bulan. Belum lagi air galon untuk minum. Total, bisa habis hingga Rp 800.000 per bulan," kata Dian di Balai Kota. 

Ada sekitar lima bus menampung warga yang melakukan aksi unjuk rasa. Menurut Dian, warga Muara Baru patungan mengumpulkan uang untuk menyewa kendaraan ke Balai Kota.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama berjanji segera memperbaiki layanan air bersih di sana. Biasanya, lanjut dia, penghuni memang kerap membeli air. "Memang kami lagi mau perbaiki, mau dibenerin airnya," kata Basuki.

Aksi unjuk rasa hanya berlangsung sekitar 30 menit. Perwakilan penghuni akhirnya ditemui oleh perwakilan Badan Kesatuan Kebangsaan Politik (Bakesbangpol) dan Satpol PP.

Mereka membawa spanduk yang bertuliskan kalimat protes, seperti "Kami Penghuni Rusun Waduk Pluit Butuh Air Bersih!! Menolak Air Waduk yang Penuh Ulat dan Kuning".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com