Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Perlu “Rempong” Mengurus Hewan Kurban, Tanya Saja Pak Kumis!

Kompas.com - 14/09/2015, 09:23 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis

KOMPAS.com – Siang itu wajah Mauliansyah terlihat gusar. Sudah tak terhitung berapa kali ia melirik jam dinding yang menggantung di ruang tamu. Waktu terasa berjalan lambat.

Lama ia menunggu, sampai akhirnya, sebuah pick up hitam datang memasuki pekarangan rumahnya. Sontak raut mukanya berubah sumringah. Rupanya, kendaraan itulah yang ia tunggu-tunggu.

"Siang bapak-bapak, selamat datang,” sapa Mauliansyah.

Rombongan orang di dalam pick up itu ternyata para penjemput hewan kurban. Nazhori, salah satu petugas penjemput, berjabat tangan sambil melempar senyum.

"Saya bingung mau memberi kabar. Ada tambahan hewan kurban, Pak. Kerabat dari keluarga saya ada yang tiba-tiba tertarik ikut berkurban. Tidak apa-apa, ya, Pak?” tutur Mauliansyah.

Sesaat, wajah Nazhori memang terlihat kaget dan bingung. Pasalnya, menurut data yang diterima, ia hanya akan ada empat ekor hewan kurban yang akan dijemput. Namun dengan cepat, senyum lebar menggantikan wajah kaget Nazhori. Ia tak keberatan dengan permintaan Mauliansyah.

"Alhamdulillah. Malah bagus itu, Pak. Tapi, mungkin harus dua kali balik karena kendaraannya tidak cukup,” kata Nazhori santai.

Pak Kumis

Itu adalah sekilas pengalaman Mauliansyah ketika berkurban tahun lalu. Ia dan banyak orang lain mempercayakan hewan kurban mereka kepada salah satu lembaga filantropi yang biasa mengurus penyaluran hewan kurban ke kantong-kantong kemiskinan di pelosok Indonesia.

Alasannya, di tempat tinggalnya di daerah Kemanggisan, Jakarta Barat, sudah cukup banyak orang yang berkurban. Karena itu, Mauliansyah ingin hewan kurbannya diberikan kepada mereka yang lebih membutuhkan namun berada di daerah terpencil.

“Kami melalui program Pak Kumis terus berupaya menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini sulit dijangkau, seperti di daerah pedalaman, padat, kumuh, dan miskin,” kata Nanang Q el-Ghazal, Fundraising Director Lazismu Pusat.

Pak Kumis adalah program penghimpunan dan penyaluran hewan kurban yang dirancang Lazismu. Fokus program ini adalah membantu mendistribusikan hewan kurban kepada kaum duafa yang tinggal di daerah sulit dijangkau. Nama ini, menurut Nanang, sengaja dipilih agar lebih mudah diingat masyarakat.

Dalam pendistribusiannya, lanjut Nanang, hewan kurban Pak Kumis dikemas dalam beberapa event, contohnya, “Kurban Blusukan” bersama organisasi, komunitas, dan perusahaan. Event ini diadakan khusus menyisir kawasan perkotaan dan daerah pinggiran yang belum tersentuh.

Selain itu, dia juga menggelar event lain bersama komunitas offroad, yaitu “Kurban Adventure”. Misi khususnya adalah menyambangi daerah pedalaman.

“Kita juga datang ke daerah bencana. Tahun lalu kita ke Sinabung,” ucap Nanang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com