Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Pasar Karang Anyar Protes Rencana Penggusuran

Kompas.com - 14/09/2015, 12:25 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seperti yang telah direncanakan, para pedagang Pasar Karang Anyar melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin (14/9/2015). Unjuk rasa dilakukan terkait dengan rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menertibkan pedagang di pasar yang berlokasi di Sawah Besar, Jakarta Pusat, itu.

Dalam aksinya, para pengunjuk rasa meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan solusi sebelum melakukan penggusuran.

"Kita menolak penggusuran sebelum adanya solusi yang berpihak kepada pedagang. Pemerintah tidak boleh menggunakan penggusuran sebagai satu-satunya cara dalam menata kota," kata pengunjuk rasa bernama Sukardi saat menyampaikan tuntutannya.

Pantauan Kompas.com, para pengunjuk rasa membawa sejumlah poster bertuliskan tuntutan yang ditujukan untuk Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, di antaranya "Mana janji manismu, Pak Ahok?", "Kami hanya minta keadilan, Pak Ahok", dan "Penggusuran bukan solusi". 

Unjuk rasa diikuti sekitar belasan orang. Aksi yang dimulai sekitar pukul 11.00 ini berlangsung tertib dengan di bawah penjagaan belasan anggota kepolisian. Pada sekitar pukul 12.00, beberapa perwakilan pengunjuk rasa tampak dipersilakan untuk menemui perwakilan Pemprov DKI.

Sebagai informasi, penertiban terhadap pedagang Pasar Karang Anyar dilakukan terkait dengan akan segera dilaksanakannya refungsi saluran dan jalan di Pasar Karang Anyar. Menanggapi hal itu, Ahok mengatakan, pedagang yang berjualan tidak di atas saluran air tidak akan terkena penertiban.

"Makanya, saya bilang sama Wali Kota, selama dagangannya itu tidak di atas saluran air yang buat banjir atau tergenang, ya sudah biarkan saja. Toh ekonomi lagi susah dan pelanggaran sudah belasan sampai puluhan tahun," kata dia tadi pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com