Kepala Sekolah SDN 20 Cibesel, Edy Purwanto, berharap, pemerintah dapat menanggapi aspirasi para guru honorer hari ini. Sehingga besok, guru-guru itu dapat membatalkan rencana mereka melakukan aksi lagi.
"Harapan saya hari ini ditanggapi. Kalau hari ini tidak direspons, besok gerak lagi. Tapi kalau ada respon, syukur-syukur besok enggak usah lagi," kata Edy, saat dijumpai di sekolahnya, Selasa (15/9/2015).
Edy mengatakan, guru honorer di sekolahnya sebanyak enam orang, ditambah satu pegawai TU yang berstatus sama. Seluruhnya, mengikuti kegiatan demo di Senayan. Akibat ditinggal demo, dia mengakui muridnya jadi terganggu kegiatan belajarnya.
"Anak-anak jadi agak terbengkalai. Tapi tetap kita siasati mereka agar tetap belajar dengan mengerjakan LKS. Hanya memang tidak optimal," ujar Edy.
Edy berharap, para guru honorer yang berdemo mendapat kabar baik mengenai status mereka dari pemerintah. "Harapan saya mereka itu bukan guru ecek-ecek, sudah lama bekerja dengan honor yang tidak cukup setengah bulan. Mudah-mudahan hari ini mereka ditanggapi," ujar Edy.
Sebelumnya, murid di SDN 20, terpaksa tidak menjalani kegiatan belajar mengajar akibat ditinggal demo guru-gurunya. Orangtua siswa mengeluhkan hal ini, dan berharap pemerintah turun tangan sehingga kejadian tersebut tidak terulang. Pasalnya, orangtua murid kecewa anak-anaknya yang datang ke sekolah hanya "nganggur" dan bermain-main saja.
Guru-guru di sekolah itu pergi meninggalkan sekolah untuk bergabung dengan ribuan guru honorer lainnya menuntut masalah status mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.