"Waktu kami mendapat tanah dari Setneg (Sekretariat Negara), dari Presiden itu sudah dicantumin bahwa (lahan) ini peruntukan bukan komersial, tetapi sebagai rusun yang sebelum dipakai akan dipinjemin dulu buat atlet," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (15/9/2015).
Menurut Basuki, rusun yang dibangun merupakan rusun berkonsep apartemen dan memiliki kapasitas hingga 7.200 unit. Rusun tersebut, kata Basuki, diperuntukkan bagi warga yang bekerja di Jakarta, tetapi tidak bisa membeli rumah di Ibu Kota.
Dengan demikian, mereka tidak perlu menghabiskan banyak uang dan waktu untuk bolak-balik rumah serta tempat kerja.
Langkah ini, kata Basuki, juga meminimalkan kemacetan Ibu Kota karena kendaraan yang masuk ke Jakarta tiap hari berkurang.
"Sekarang rusun kami mirip apartemen enggak? Mirip. Kami pasang gas, furnitur, AC. Semua kalau sudah selesai, itu jadi rusun untuk kelas yang bisa bayar Rp 100.000 sampai Rp 150.000 per hari. Jadi, untuk warga kelas-kelas 'berdasi'," kata Basuki.
Tidak hanya di Kemayoran, kata Basuki, rusun untuk warga kelas menengah ke atas juga akan dibangun di lokasi lain, seperti di Pasar Rumput sebanyak 2.300 unit dan Pasar Minggu sebanyak 2.300 unit.
"Jadi, ada kota di tengah-tengah kota. Nanti di Blok G Tanah Abang juga ada berapa ratus unit, di Grogol juga. Jadi, nanti di pusat kota, kami akan bangun banyak rusun seperti ini," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.