"Tetap hari ini dibongkar, kami harus bongkar (lapak pedagang Karang Anyar) karena berdiri di atas saluran air," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (16/9/2015).
Basuki mengaku kesal karena dihadang oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Paguyuban Pedagang Pasar Karang Anyar kemarin. Mereka mengklaim pedagang di samping Pasar Karang Anyar tidak menyebabkan banjir. Bahkan, menurut mereka, Pasar Karang Anyar kepemilikan PD Pasar Jaya-lah yang berdiri di atas saluran air dan menyebabkan banjir.
"Saya baca ketawa saja. LSM ini protes ke saya bilang saya enggak bisa kerja mengatasi banjir. Saya ngatasi banjir kok, makanya bongkar kios-kios yang menghambat saluran dan kami siapkan tempat relokasi," kata Basuki.
Relokasi pedagang yakni di Pasar Rajawali di Kemayoran, Kartini di Sawah Besar, dan Palapa di Sawah Besar. Selain tiga pasar itu, DKI juga menyediakan dua lokasi binaan di Cempaka Sari dan Pulo Gundul.
Sementara di Pasar Karang Anyar, pedagang yang berjualan di atas saluran air membongkar sendiri kiosnya. Mereka mengeluarkan barang-barang dagangan tanpa ada pemaksaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.