"Muncul benjolan sekitar umur satu bulanan, sekecil bola pingpong tadinya, sekarang makin gede," ujar Herwin Sunarman, kakak orangtua Alif, kepada Kompas.com, di kediaman orangtua Alif, Rabu (16/9/2015).
Menurut Herwin, bayi dari pasangan Iwan (22) dan Wanah (28) itu selalu menangis setiap tumornya akan semakin membesar. "Tiap mau ada perubahan, dia menangis biasanya, sampai kejang-kejang," ujarnya.
Wanah hanya mengiyakan. Sambil menggendong Alif, ia hanya diam dan tidak banyak bicara. Sesekali ia menenangkan Alif yang menangis.
Benjolan tumor di wajah Alif kini sudah menutupi hampir seluruh mata dan hidung kanannya, sedangkan mata dan hidung kirinya baru tertutup sebagian kecil. Tumor itu tampak membentuk dua benjolan besar di dahinya.
Meski kini tumor yang diderita Alif makin membesar, keluarga Alif mengaku bayi itu tidak sedang dalam pengobatan apa pun. Kondisi ekonomi menjadi penyebab tidak dilakukan pengobatan tersebut.
Sempat hendak berobat
Menurut Herwin, orangtua Alif dan keluarganya sempat membawa Alif ke puskesmas untuk berobat. Puskesmas pun merujuknya ke salah satu rumah sakit di Cikarang.
"Waktu diperiksa masih sekitar sepertiganya-lah (dari kondisi saat ini). Kata dokter harus segera ditangani, dioperasi, kalau enggak bisa makin menyebar (tumornya)," kata Herwin.
Saat hendak mengobati Alif beberapa waktu lalu, Herwin menyebut pihak rumah sakit meminta DP (down payment) sebesar Rp 5.000.000. Namun, keluarga tidak memiliki uang sebanyak itu.
"Waktu itu langsung diminta DP Rp. 5.000.000. Kita bilang kita enggak ada uangnya. Selang (beberapa waktu) kemudian katanya ruangan penuh, harus dirujuk, alatnya juga kurang lengkap juga. Padahal, mungkin karena kita orang enggak punya," kata dia.
Uang DP tersebut diminta sebab orangtua Alif tidak memiliki satu pun jaminan kesehatan. Menurut dia, saat akan membuat BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan, orangtua Alif tidak memiliki uang.
"Kan waktu itu mau bikin BPJS, diminta uang Rp 700.000 sama orang puskesmas. Jangankan buat bikin BPJS, buat sehari-hari saja susah," kata Herwin.
Berharap bantuan
Karena tidak memiliki biaya untuk operasi tumor di wajah Alif, orangtua dan keluarga Alif kini berharap Pemerintahan Bekasi maupun pihak-pihak lain dapat memberikan bantuan.