Salah satu contohnya ialah ketika ia menjalankan kebijakan transaksi non-tunai Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Dulu, pas Pak Jokowi, KJP boleh ditarik kontan. Pas Ahok (Basuki) enggak boleh tarik satu sen pun dan orang-orang maki-maki saya, 'Payah nih Ahok, beda sama Jokowi. Makanya, dulu kita pilih Jokowi bukan Ahok yang kurang ajar mempersulit kita,'" kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (17/9/2015).
Bahkan, saat Peringatan Hari Anak Nasional di Dunia Fantasi kemarin, Basuki sempat memarahi orangtua murid karena KJP. Ada seorang anak bertanya kepada Basuki terkait kebijakannya tidak bisa menarik tunai dana KJP.
"Saya bilang, 'Siapa yang ngajarin kamu tanya begitu?' Dia bilang bapaknya. Saya bilang lagi, 'Bilang bapakmu itu kurang ajar.' Kalau begitu, satu pemilih saya hilang dong," kata Basuki.
Selain itu, Basuki menegaskan tidak pernah menarik simpati warga dengan membagi-bagikan KJP maupun Kartu Jakarta Sehat (KJS) ke lapangan.
"Mungkin kalau politisi yang lain sudah ngomong, 'Eh gue datang nih bagi-bagi KJP. Eh ini jasa gue ya.' Saya enggak kok, malah orang-orang maki-maki saya. Ya sudah enggak apa-apa enggak pilih saya," kata Basuki.
Adapun beberapa partai dikabarkan bakal mengusung nama-nama tokoh nasional untuk menyaingi Basuki dalam Pilkada 2017. Partai Gerindra, contohnya, kabarnya akan mengusung pengusaha Sandiaga Uno, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, serta Ketua Komisi D DPRD DKI Mohamad Sanusi.
Kemudian, dari Partai Golkar, ada nama seperti anggota Komisi I DPR RI Tantowi Yahya, Ketua Komisi III DPR RI Azis Syamsuddin, dan Sekjen Partai Golkar dari kubu Aburizal Bakrie, Idrus Marham. Partai Demokrat dikabarkan bakal mengusung Ketua DPD Demokrat DKI Nachrowi Ramli.
Basuki sendiri didukung pendukungnya yang tergabung dalam komunitas Teman Ahok untuk maju sebagai calon independen dalam Pilkada DKI 2017. Mereka membuka stan di pusat perbelanjaan dan mengumpulkan KTP warga DKI sebagai pemenuhan syarat pencalonan Basuki sebagai gubernur independen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.