"Kenapa mahal, Pak, jadi ini GPS-nya berakurasi tinggi, antara hasil ukur di lapangan dengan
blocking GPS maksimal hanya 1 meter," ujar Iswan di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Kamis (17/9/2015).
Iswan mengatakan, GPS yang akan dibeli Pemprov DKI mampu menunjukkan posisi secara real time. Selain itu, Iswan juga mengatakan bahwa GPS biasa hanya mampu menangkap sinyal maksimal tiga satelit.
Akan tetapi, GPS yang akan dibeli Pemerintah Provinsi DKI ini mampu menangkap lebih dari tiga satelit. (Baca: Bestari: GPS 1 Unit Rp 284 Juta, Berlapis Emas dan Bertatahkan Berlian, Pak?)
"Jadi blackspot semakin kecil, Pak, karena semakin banyak satelit yang ditangkap," ujar Iswan. "Pak, katakanlah barang yang mau dibeli itu canggih betul. Kenapa hanya beli satu, Pak?" tanya anggota Banggar DPRD DKI Bestari Barus.
"Karena kita sudah punya lima, Pak. Jadi, tahun ini kita menambah saja," jawab Iswan. Anggota Banggar pun meminta kepada Iswan untuk melengkapi pengajuan anggaran GPS dengan keterangan spesifikasi GPS yang akan dibeli. Banggar juga meminta foto-foto GPS yang akan dibeli itu.
Sebelumnya, anggota Badan Anggaran DPRD DKI Bestari Barus mempertanyakan anggaran pembelian satu unit global positioning system sebesar Rp 284 juta dalam program kegiatan Dinas Tata Kota DKI.
Menurut Bestari, anggaran tersebut terlalu tinggi. "Kemudian ada belanja modal GPS 1 unit seharga Rp 284 juta. Ini GPS yang kayak gimana Pak, apakah berlapis emas dan bertakhtakan berlian GPS ini?" ujar Bestari di Gedung DPRD DKI.
Hal tersebut diungkapkan Bestari dalam rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2016. Menurut Bestari, anggaran pembelian GPS tersebut bisa dikurangi, apalagi target pembeliannya hanya satu unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.