Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Surachman Tak Tahu Ayahnya Jadi Korban Jatuhnya "Crane" di Mekkah

Kompas.com - 17/09/2015, 20:23 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Surachman bin Karsun Hasan, salah satu anggota jemaah haji asal DKI Jakarta, menjadi korban jatuhnya crane di Mekkah, Arab Saudi, pada Jumat (11/9/2015) lalu.

Namun, anak tunggal Surachman, Pila (6), tidak mengetahui jika ayahnya menjadi korban. Hal tersebut disampaikan kedua mertua Surachman, Ahen dan Tuti.

"Waktu (crane) roboh dia tahu, 'oh itu roboh ya Nek'. (Tetapi) kalau di sana mamanya telepon, bilangnya enak-enak saja," ujar Ahen kepada Kompas.com, di kediamannya di RT 08 RW 06 Kelurahan Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (17/9/2015).

Menurut Tuti, istri Ahen, ia dan cucunya itu melihat jatuhnya crane di televisi-televisi yang menayangkan peristiwa tersebut. Saat cucunya bertanya, Tuti mengelak jika kedua orangtuanya ada di sana saat kejadian.

"Dia lihat di TV kejadian itu, dia tanya 'mama di situ?', 'enggak itu di Mekkah, mama di Madinah', begitu saja saya bilang," kata Tuti. ()

Menurut Tuti, Pila beberapa kali menelepon orangtuanya di Mekkah. Ia pun terkadang menangis di telepon, namun hal itu hanya karena rasa rindunya, bukan karena dia tahu musibah yang menimpa ayahnya. (Baca: Soal Korban "Crane" Jatuh Dijanjikan Miliaran Rupiah, Keluarga Hanya Tahu dari Media)

"Waktu itu menelepon dia, 'mama bagaimana kabarnya sehat?', 'sehat, Ade gimana?' kata mamanya. Dia menelepon enggak tahu, enggak dikasih tahu, takut kepikiran," ucap Tuti.

Jika bukan anaknya yang menelepon, Ahen melarang Ani Sumarni, istri Surachman, menghubungi anaknya langsung. Hal tersebut dilakukan Ahen demi kebaikan cucunya itu.

"Saya bilang 'kalau ada apa-apa kamu telepon sama saya, jangan sama siapa-siapa, apalagi sama anak kamu'," kata Ahen.

Seperti diketahui, Surachman dikabarkan mengalami subdural haemorrhage dalam peristiwa jatuhnya crane tersebut.

Ia sempat dirawat di Rumah Sakit King Abdul Aziz dan menjalani operasi di sana. Namun, kini kondisinya mulai membaik dan telah dipindahkan ke rumah sakit yang dekat dengan hotel jemaah haji, tempat keluarganya yang juga berangkat haji menginap. (Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com