Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Wujudkan Keinginan Jokowi

Kompas.com - 18/09/2015, 11:16 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, kini kantor pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) di Ibu Kota sudah tidak lagi menggunakan loket. Selain itu, lanjut dia, sudah banyak pelayanan yang dapat diselesaikan dalam waktu satu hari.

"Saya sampaikan satu hal ke Pak Kapolda dan jajaran. Ketika kami (Joko Widodo dan Basuki) masuk (memimpin) DKI, kami terpikir layanan di DKI itu seperti pelayanan bank," kata Basuki.

Hal itu diungkapkan Basuki di hadapan Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian serta puluhan aparat polisi lainnya saat meresmikan pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) di Kantor Kecamatan Penjaringan, Jumat (18/9/2015).

Basuki mengatakan, Jokowi saat itu ingin menghilangkan kesan rumit, seram, serta memusingkan dari birokrasi DKI. Karena itu, loket-loket serta semua jeruji besi yang menambah kesan seram dari birokrasi DKI langsung dihilangkan.

Menurut Basuki, pelayanan menggunakan loket dan jeruji besi ini sudah ada sejak zaman Belanda.

"Mungkin dulu Belanda takut dibunuh dan mereka ngumpet di belakang loket pakai jeruji. Lihat saja museum bank, kan semuanya pakai loket jeruji. Sekarang Indonesia sudah merdeka, masa masih pakai loket jeruji," kata Basuki. 

Kini, klaim dia, semua kantor kecamatan telah diubah pelayanannya seperti bank. Pegawai kecamatan serta PTSP pun dilatih menjadi seorang "calo". Basuki kemudian menjelaskan, calo yang diinginkannya adalah calo yang baik dan mau melayani semua keluhan warga.

Dulu, Basuki dan sang ayah pernah akan membeli mobil bekas Jeep Hardtop bermesin diesel keluaran tahun 1980-1982 di Pecenongan, Jakarta Pusat. Pegawai showroom mengatakan bahwa barang yang diinginkan Basuki ada.

"Dia (petugas showroom)-nya langsung enggak ada, dia neleponin orang di belakang toko. Ternyata, mobilnya ada di Jatinegara, kurang ajar enggak tuh. Tapi, itulah konsep calo yang saya inginkan, yang tidak mau kehilangan warganya. Jangan warga yang pusing, biar petugas yang pusing," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com