Sani pun mengungkapkan alasannya memilih nama tersebut. Dia mengatakan, Fatahillah merupakan seorang tokoh pendiri Jakarta. Dia merupakan tokoh yang mengusir bangsa Portugis dari Pelabuhan Sunda Kelapa. Kemudian, nama Sunda Kelapa diubah menjadi Jayakarta. Nama tersebut kini berubah menjadi Jakarta.
Sani mengatakan, nama tersebut cocok jika diberikan untuk masjid di Balai Kota. Sebab, Balai Kota merupakan gedung pemerintahan untuk Provinsi DKI Jakarta. "Jadi alasannya ya karena Fatahillah itu kan pendiri Kota Jakarta," ujar Sani.
Sebagai informasi, proyek pembangunan masjid di kompleks Balai Kota DKI Jakarta resmi dimulai pada Jumat (19/9/2015). Pembangunan masjid yang merupakan inisiatif Ahok ini direncanakan hanya akan memakan waktu tiga bulan.
"Pembangunan masjid ditargetkan selesai dan sudah dapat digunakan pada Desember tahun 2015," kata Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Ika Lestari Aji saat acara peresmian yang turut dihadiri oleh Ahok ini.
Masjid di Balai Kota dirancang untuk dapat menampung 1.513 anggota jemaah. Masjid ini dibangun di atas lahan yang sebelumnya digunakan untuk lokasi Mushala Fatahillah dan sebagian kecil dari Gedung Blok D.