"Kami sudah periksa tujuh saksi dalam peristiwa ini, seperti guru. Siswa lain belum kami periksa, karena harus ada persetujuan dan didampingi orangtua," kata Wahyu, di Mapolres Jakarta Selatan, Sabtu (19/9/2015).
Menurut dia, saksi-saksi yang melihat kejadian itu seperti beberapa siswa lain serta guru yang ikut mengawasi perlombaan menggambar di sekolah tersebut. Perkelahian antara R dan NA bermula dari saling ejek di perlombaan menggambar.
Kemudian R diduga memukul dan menendang NA hingga terjadi memar di kepala bagian belakang. Sementara pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi yang diperkirakan keluar pada Senin (21/9/2015) mendatang.
"Kami juga mencari saksi yang mendengar, melihat, menolong, dan mengangkat korban saat jatuh. Kami belum bisa menyimpulkan siapa yang melihat dan saat ini masih berjalan pemeriksaan itu," kata Wahyu.
Selain itu, instansinya juga kemungkinan akan mencari keterangan dari kamera pengawas atau CCTV. Adapun NA telah dimakamkan Sabtu siang ini di TPU Bungur, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Rencananya, Dinas Pendidikan juga akan memanggil kepala sekolah, guru, serta orangtua korban dan pelaku untuk dimintai keterangan, pada Senin pekan depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.