Kedatangan PKS dalam acara tersebut sebagai bentuk silaturahim dan pemberian dukungan moril saja.
"Kita bagian dari silahturahim saja kemarin. Semua partai kalau mengundang, kita datang kok. Adhyaksa kan juga pernah dekat dengan PKS saat dia jadi Menpora. Sampai sekarang silaturahim masih baik. Adhyaksa punya hubungan dekat dengan PKS," ujar Selamat di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Senin (21/9/2015).
Selamat menambahkan, PKS kini akan lebih berhati-hati dalam mengusung seorang calon gubernur. Menurut dia, PKS sudah memiliki banyak pengalaman dalam mengusung calon gubernur, baik pengalaman manis maupun yang pahit.
Selamat pun bercerita, PKS pernah mencalonkan Adang Daradjatun dalam Pilkada DKI 2007 bersaing dengan Fauzi Bowo-Prijanto. Dia mengatakan, ketika itu, PKS mampu menggebrak elektabilitas Adang Daradjatun yang semula belum dikenal, meskipun pada akhirnya Adang kalah.
"PKS juga pernah kejadian menampilkan Hidayat Nur Wahid yang taruhannya tinggi. Sampai kita menampilkan orang nomor satu di partai dan kalah juga. Sekarang pilkada selanjutnya akan lebih matang, matang memberikan statement, berkoalisi, karena kita punya pengalaman yang cukup komplet," ujar Selamat.
Selamat juga berpendapat saat ini tokoh yang terkenal belum menjadi jaminan dia akan menang dalam Pilkada DKI. Tokoh baru pun bukan jadi jaminan dia akan kalah begitu saja.
"Dulu Agung Laksono enggak menang caleg, lalu Marzuki Alie juga enggak menang. Di Jakarta itu yang populer belum tentu menang, apalagi populer dan kurang santun yah, belum tentu menang," ujar Selamat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.