Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Kali Gunung Sahari Kini

Kompas.com - 22/09/2015, 15:33 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Refleksi sejumlah gedung perbelanjaan tampak di permukaan Kali Gunung Sahari pada Selasa (22/9/2015) siang. Meski air kali tampak hitam pekat, refleksi gedung itu tetap terlihat jelas.

Terlebih lagi, aliran air kali tergolong tenang. Di permukaan air kali, nyaris tak ada sampah yang mengapung. Kalaupun ada, hanya daun-daun yang gugur dari pohon dan tanaman di sekitar dan jatuh ke kali.

Pinggir kali juga tampak bersih dari endapan sampah. "Dulu sih seingat saya tahun 2013 masih banyak sampah di pinggir-pinggir kali. Tetapi, semenjak pembangunan turap, sudah lumayanlah bersih. Itu dulu sepanjang kali ini dikeruk dulu pakai alat berat," kata Yanto, salah satu satpam pusat perbelanjaan yang terletak persis di sebelah Kali Gunung Sahari, Selasa (22/9/2015).

Menurut Yanto, pembangunan turap yang dikerjakan pada pertengahan tahun 2014 lalu sedikit banyak memberi dampak positif pada keadaan Kali Gunung Sahari. Dinding-dinding turap setinggi 2 meter itu membuat warga tidak bisa bersentuhan langsung dengan kali.

"Itu kan kalau tidak salah ditembok turap biar air kali enggak meluap ke jalan kalau hujan. Tetapi, malah ikut jadi bersih juga karena saking tinggi (tembok turap) warga kayaknya malas lempar-lempar sampah atau apa gitu ke dalam," kata Yanto yang sudah bekerja di sana hampir empat tahun. (Baca: Tak Semua Kali di Jakarta Seindah yang Dibicarakan di Media Sosial)

Dari pengamatan Kompas.com, aliran kali yang memanjang hingga 4 kilometer menghubungkan kawasan Pasar Baru dan kawasan Ancol itu memang terjaga kebersihannya.

Beberapa ekskavator juga tampak terparkir di pinggir-pinggir kali. Ada juga ekskavator yang tengah mengeruk kali pada Selasa (22/9/2015).

Hanya saja, meski tergolong bersih dari sampah, masih tercium bau tak sedap dari kali tersebut. Beberapa ruas trotoar di pinggir kali juga belum memadai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com