Kali itu juga sangat lebar serta dilengkapi jalan inspeksi beralas beton. Bila melihat sekilas dari Jalan Pangeran Diponegoro, kali tersebut tampak kokoh. Namun, bila diselisik lebih dalam, masih terdapat sampah mengendap di sejumlah ruas kali.
"Enggak sulit sih bersihin-nya, tetapi tiap hari ada lagi. Biasanya sih yang malam lewat jalan inspeksi terus buang sampah sembarangan ke pinggir kali," kata Yahya, salah satu petugas kebersihan yang setiap harinya bekerja membersihkan kali itu bersama lima rekannya, Selasa (22/9/2015).
Untuk membersihkan kali, ia hanya menggunakan perlengkapan seadanya, seperti penggaruk tanah, jala, dan tempat sampah. Semua dilakukan secara manual alias turun ke kali menggunakan getek. (Baca: Wajah Kali Gunung Sahari Kini)
Setelah terkumpul semua, sampah lalu dibawa menggunakan truk pengangkut sampah. Menurut Yahya, hampir di semua kali setiap harinya dibersihkan oleh petugas.
Khusus di Jakarta Pusat, kali yang sudah relatif bersih terdapat di kawasan Juanda, Gajah Mada, serta Sentiong.
"Dulu banyak sampah sih di sana, tetapi sekarang sedikit demi sedikit makin berkurang," ujarnya.
Sementara itu, dari pengamatan Kompas.com terhadap Kali Ciliwung di kawasan Juanda, meski airnya tidak jernih, terbilang bersih dari sampah plastik dan sebagainya yang biasa mengapung di permukaan.
Bahkan di sana terpasang plang bertuliskan kawasan percontohan Kali Ciliwung. Pun di kali kawasan Gajah Mada, beberapa petugas kebersihan tampak menjaring sampah yang ada di sungai-sungai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.