"Kalau output-nya jelas, jasmani bugar dan rohani segar sih oke sajalah," ujar Sani (sapaan Triwisaksana) ketika dihubungi, Jumat (25/9/2015).
Akan tetapi, Sani meminta tiap SKPD memperhatikan besar anggaran yang diajukan. Menurut dia, anggaran yang diminta untuk melakukan kegiatan senam masih sangat besar karena mencapai ratusan juta rupiah.
Hal itulah yang harus ditinjau kembali. Dia mengingatkan kepada sesama anggota Banggar untuk memeriksa nilai satuannya ketika pembahasan sudah sampai di tingkat komisi. Hal ini untuk mengetahui detail anggaran yang dibutuhkan SKPD untuk satu kali senam.
Jika anggarannya memang mencapai ratusan juta, bisa saja pengajuan itu diterima. Namun, jika ternyata anggaran yang diperlukan tidak mencapai ratusan juta, maka akan dievaluasi kembali.
"Asal anggaran satuannya wajar dan output-nya jelas, enggak masalah. Dicek saja nilai satuannya. Sekali senam jasmani berapa anggarannya. Sekali acara kerohanian berapa anggarannya," ujar Sani.
Sebelumnya, anggota Badan Anggaran DPRD sering mempertanyakan banyaknya duplikasi anggaran dalam program setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Misalnya, anggaran senam dan mengaji yang muncul hampir di semua SKPD.
Hal tersebut disampaikan dalam rapat pembahasan KUA-PPAS 2016.
Salah satu contohnya, anggaran yang diajukan Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan untuk program Pembinaan Jasmani dan Rohani dianggarkan sebesar Rp 258 juta. Sasaran kegiatan tersebut tertulis untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani pegawai. Targetnya, ada sekitar 170 orang yang mengikuti kegiatan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.