Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Jemaah Haji Hilang, DPR Desak Pemerintah Intensifkan Komunikasi

Kompas.com - 26/09/2015, 08:38 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Pengawas Haji DPR Fahri Hamzah meminta pemerintah segera mengintensifkan komunikasi dengan Pemerintah Arab Saudi. Hal itu menyusul masih adanya 225 jemaah haji asal Indonesia yang hilang pasca musibah yang terjadi di Mina.

"Pemerintah harus segera berkoordinasi dengan semua pihak dan bekerja secara proaktif untuk menjelaskan posisi 225 nama yang dikabarkan hilang," kata Fahri dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/9/2015).

Menurut dia, pemerintah sebenarnya tidak terlalu sulit untuk mengecek keberadaan para jemaah yang hilang tersebut. Sebab, sejak awal pemerintah telah memiliki database lengkap untuk memantau kelompok dan pergerakkannya.

"Kita berharap agar pemerintah Indonesia secara maksimal menggunakan waktu dan fasilitas yang ada untuk mencari posisi sisa jamaah kita," kata Wakil Ketua DPR itu.

Politisi PKS itu mendesak Pemerintah Arab Saudi untuk mengungkap identitas seluruh korban yang tewas. Di samping itu, pemerintah setempat juga perlu mendata segera jemaah terluka, baik yang berada di rumah sakit maupun tempat penampungan lainnya.

Sebelumnya, sebanyak 225 jemaah haji asal Indonesia dikabarkan masih hilang. Berdasarkan data terbaru pada 25 September 2015 pukul 07.00 waktu Arab Saudi, rincian mengenai anggota jemaah haji yang belum kembali itu meliputi 14 orang dari kloter BTH 14 (embarkasi Batam), sebanyak 19 orang dari kloter SUB 48 (embarkasi Surabaya), dan sebanyak 192 orang dari kloter JKS 61 (embarkasi Jakarta-Bekasi).

"Kami telah menghubungi keluarga korban," ujar Kepala Daerah Kerja Mekkah Arsyad Hidayat lewat siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (25/9/2015).

Adapun korban luka-luka asal Indonesia berjumlah enam orang. Tiga orang dirawat di Rumah Sakit Jizrul Mina, yaitu Zulaiha Alam (kloter BTH 14), Ubaid bin Komaruddin (kloter JKS 61), dan Ending bin Rukanda (kloter JKS 61).

Sementara itu, tiga orang lain dirawat di tempat berbeda, yaitu Arninda Idris (BTH 14) di RS King Abdullah, Fadillah Nurdin (BTH 14) di Klinik 107 Mekkah, dan Yusniar Abdul Malik (MES 7) di RSAS Al Nur.

Arsyad mengatakan, pihaknya akan terus mengerahkan upaya pencarian dengan menginventarisasi data jemaah dari ketua kloter.

Hal ini terutama untuk anggota jemaah yang diduga melintas di sekitar kejadian saat peristiwa itu terjadi. Selain itu, penyisiran akan dilakukan di semua rumah sakit Arab Saudi di Mekkah.

"Kami mengimbau agar jemaah mematuhi jadwal melontar jumrah yang sudah diinformasikan kepada kepala kloter, ketua regu, dan ketua rombongan untuk menghindari risiko akibat kepadatan jemaah," kata Arsyad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com