Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan Sadis Bocah Dalam Kardus Mengancam Rasa Aman Anak-anak

Kompas.com - 06/10/2015, 13:13 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Asrorun Niam Sholeh menyebutkan telah mengantongi petunjuk baru untuk kasus meninggalnya bocah perempuan dalam kardus, PNF (9). Niam mengaku mendapatkan petunjuk itu setelah berbincang-bincang dengan pihak sekolah SD Negeri 05 Kalideres, Jakarta Barat, tempat PNF bersekolah dulu.

"Dalam diskusi dengan guru dan teman-teman sekelasnya, ada petunjuk baru untuk mengungkap kasus ini," kata Niam melalui keterangannya kepada Kompas.com, Selasa (6/10/2015).

Petunjuk yang disebutkan Niam itu tidak dijelaskan lebih lanjut. Niam hanya memastikan bahwa KPAI akan menuntut pelaku pembunuh PNF agar dihukum seberat-beratnya.

Selain berdampak terhadap keluarga yang ditinggalkan, peristiwa yang menimpa PNF dinilai sebagai bentuk teror terhadap rasa aman anak-anak di Indonesia. (Baca: Polisi Periksa CCTV di Sekitar Lokasi Jenazah Bocah dalam Kardus)

"Pembunuhan sadis ini menebar ancaman terhadap rasa aman bagi anak-anak Indonesia. KPAI mendesak Polri segera mengusut pelaku pembunuh bocah malang yang disimpan dalam kardus," tutur Niam.

Sampai saat ini, polisi masih fokus memeriksa sejumlah saksi dan barang bukti yang ditemukan sebelumnya.

Salah satu barang bukti berupa rekaman CCTV yang menampilkan seorang pria membawa kardus juga masih diteliti lebih lanjut. Polisi juga sudah meminta keterangan saksi yang di antaranya adalah warga di sekitar rumah PNF.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com