Hal itu diungkapkan Kapolres Kota Tangerang Komisaris Besar Irman Sugema kepada Kompas.com, Rabu (7/10/2015) pagi. "Korban Muryana masih kritis setelah dapat lima bacokan. Kalau ibunya (Trihartati) yang kebetulan tinggal dengan Muryana sudah membaik, dia kena dua bacokan," kata Irman.
FA mendatangi rumah Muryana pada tengah malam, sekitar pukul 00.45 WIB, lalu menyerang gurunya dengan golok yang sudah disiapkannya dari rumah. Namun aksinya ketahuan ibu Muryana, Trihartati. FA pun menyerang Trihartati. [Baca: Datangi Rumah Guru, Murid SMA "Ngamuk" Membacok]
Setelah menyerang guru dan ibunya, FA langsung kabur menuju rumahnya. Tidak lama setelah itu, Trihartati meminta tolong kepada warga sekitar dan melaporkan hal tersebut kepada Polsek Panongan.
Awalnya, peristiwa itu dilaporkan sebagai dugaan pencurian dengan kekerasan. Namun setelah diperiksa lebih lanjut diketahui tidak ada barang yang hilang. Polisi belakangan baru tahu kalau yang menyerang kedua korban adalah muridnya sendiri.
FA langsung dibekuk di rumahnya. Di saat itu juga, FA mengakui perbuatannya. FA mengaku tega menyerang gurunya karena kesal dan dendam sudah sering dimarahi di sekolah, bahkan di hadapan teman-temannya sendiri. Adapun FA dimarahi karena sering telat masuk sekolah dan malas-malasan saat belajar di kelas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.