Satgas perlindungan anak tersebut difungsikan untuk mendeteksi kekerasan yang terjadi di wilayah-wilayah di Indonesia.
"Saya berencana membentuk satgas perlindungan anak yang nanti dilantik pada 19 Oktober 2015 di Jayapura. Jadi satgas ini akan bekerja sama dengan polwan untuk langsung mengamati sehingga bisa langsung mendeteksi bilamana ada kekerasan," ujar Yohanna, Rabu (7/10/2015).
Hal itu diungkapkan Yohanna seusai berkunjung ke rumah duka dan makam PNF (9), bocah yang dibunuh dan jenazahnya diletakkan di dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat, Rabu siang.
Dengan dibentuknya satgas perlindungan anak itu diharapkan kekerasan yang terjadi dapat langsung dilaporkan, baik ke pusat pelayanan terpadu, polres, maupun Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Yohanna menambahkan beberapa desa di Indonesia juga telah membentuk kelompok perlindungan anak. "Beberapa desa sudah menggunakan dana desa untuk membentuk kelompok perlindungan anak desa," kata Yohanna.
Berkat kelompok perlindungan anak itu, kata Yohanna, tingkat kekerasan di desa-desa menurun. Namun ia tidak menyebut seberapa besar penurunan tingkat kekerasan tersebut.
"Dengan adanya pilot project tersebut di beberapa desa ternyata sudah menurunkan angka kekerasan di desa-desa itu. Sekarang bagi kami tinggal replikasi di 73.000 desa," tutur Yohanna.
Sebelumnya diberitakan, Komnas Perlindungan Anak juga tengah mengkampanyekan pembentukan satgas perlindungan anak mulai dari tingkat RT. Hal tersebut dilakukan mengingat banyaknya kasus kekerasan seksual yang terjadi terhadap anak.
"Salah satu yang terus kita kampanyekan adalah membentuk satuan tugas perlindungan anak di tingkat yang paling awal, yaitu dari RT dan RW," ujar Dewan Konsultatif Nasional Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi, Selasa (6/10/2015). (Nursita Sari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.