Ia kemudian mencontohkan rencana Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang ingin mencontoh program penanggulangan banjir dan pengelolaan air bersih yang dilakukan Rotterdam.
Menurut Prabowo, anggota Dewan tentunya harus mengetahui secara rinci mengenai apa saja yang dilakukan Rotterdam terkait program yang ingin dicontoh oleh Ahok itu.
"Jangan sampai nanti pada saat Ahok mengusulkan anggaran yang berkaitan dengan pembangunan dam, kita enggak tahu bentuknya seperti apa. Kan kita harus tahu barangnya kayak gimana," kata Prabowo di Gedung DPRD DKI, Rabu (7/10/2015).
Karena itu, ia meminta agar rencana kunjungan tersebut tidak dipersepsikan sebagai upaya anggota Dewan untuk jalan-jalan. Apalagi, ia menilai usulan anggaran yang diajukan, yakni Rp 1,12 miliar, tergolong kecil. (Baca: DPRD DKI Yakin Kejadian "Numpang Kencing" Tak Terulang di Rotterdam)
"Sekarang begini, kita keluar anggaran Rp 1 miliar untuk kepentingan yang lebih besar. Jadi ini bukan semata-mata kita mau jalan-jalan," ujar dia.
Seperti diberitakan, Komisi D DPRD DKI mengajukan kunjungan kerja ke Rotterdam, Belanda, pada tahun 2016. Kunjungan dilakukan untuk menindaklanjuti kunjungan yang telah dilakukan Ahok ke kota tersebut.
Anggota Dewan menilai legislatif perlu menindaklanjuti kerja yang telah dilakukan eksekutif sebagai bagian dari pengawasan.
Dalam kunjungan kerja yang dilakukannya pada 20-23 September lalu, Ahok tercatat melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak, seperti Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb, Kementerian Pekerjaan Umum Belanda, dan Port of Rotterdam.
Kunjungan dilakukan dalam rangka mempelajari berbagai macam program, seperti reklamasi, penanganan banjir, dan sistem gasifikasi atau sistem pengolahan lumpur di waduk untuk menjadi tenaga listrik dan air bersih bagi warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.