Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam Satu Bulan, Empat Jaringan Narkoba Internasional Dibongkar

Kompas.com - 08/10/2015, 08:12 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kurun waktu satu bulan, Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya membongkar empat jaringan narkoba internasional. Pembongkaran tersebut dilakukan pada September 2015 dan mendapat dua warga negara asing (WNA) dan dua warga negara Indonesia (WNI).

"Ada 1 WN Nigeria, 1 WN Hongkong dan 2 WNI," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Eko Daniyanto, Jakarta, Kamis (8/10/2015).

Dari penangkapan tersebut, jumlah barang bukti yang disita yakni 47 kilogram sabu dan 520.000 butir ekstasi. Barang haram tersebut didapat dari jaringan berbeda.

Tangkapan pertama di Apartemen Ibis, Jakarta Pusat, pada Senin (14/9/2015). Subdit III Ditresnarkoba menangkap YMF (WN Hongkong), kaki tangan bandar ekstasi dari Cina. Dari tangan YMF, polisi menyita 520.000 pil ekstasi. Ekstasi tersebut merupakan jenis lama yang sempat menghilang pada medio tahun 1980-an, dan muncul kembali.

"Hasil pemeriksaan tersangka YMF mendapat perintah dari seorang laki-laki bernama CS (DPO) yang berada di Hongkong," kata Eko.

Tangkapan selanjutnya yakni di Pergudangan Pusat Bisnis Elang Laut, Jakarta Utara, Sabtu (26/9/2015). Dalam pembongkaran ini, sabu seberat 15 kilogram berhasil disita oleh polisi.

"Peredaran narkotika ini dengan menggunakan jasa ekspedisi dari Guangzhou ke Indonesia," kata Eko.

Satu WNI, atas nama SS alias HW ditangkap karena ikut menjadi bagian dari jaringan ini. Ia bertindak sebagai kurir.

Pada hari yang sama, Sabtu (26/9/2015), polisi kembali membongkar jaringan narkoba internasional di Jakarta Utara. Setelah digerebek, didapati 22 kilogram sabu dari wilayah Pergudangan Muara Karang.

"Hasil penggeledahan didapat 4 koli tas perempuan dan diselipkan 79 plastik berisi narkoba jenis sabu seberat 22 kilogram," kata Eko.

Namun, tangkapan kali ini tak bisa mendapatkan tersangka atas nama NV. Saat digeledah, tak satu pun orang yang dapat diamankan.

Tangkapan terakhir di Jatinegara, Jakarta Timur pada Rabu (30/9/2015). Dari pembongkaran ini, polisi menyita 10 kilogram sabu di ruman kos yang disewa EV (WNI).

"Sabu tersebut disimpan dalam Travel Bag dalam kamar kos," kata Eko.

EV mengaku mendapat sabu dari seorang perempuan di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Ia disuruh oleh TJ (WN Nigeria). Tak lama kemudian TJ diringkus pada hari itu juga di daerah Karawaci, Tangerang.

Jika dikonversi ke rupiah, maka sabu dan ekstasi tersebut seharga Rp 226,5 miliar dan dapat menyelamatkan 755.000 jiwa. Para tersangka dikenakan Pasal 114 ayat 2 subsider Pasal 112 ayat 2 juncto Pasal 132 ayat 1 UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman minimal 5 tahun dan maksimal hukuman mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com