"Kalau mau lihat bentuknya bisa lihat di YouTube. Intinya, bentuk bisa dicari di internet," kata Agus saat dihubungi, Kamis (8/10/2015).
Agus menilai, Dewan juga dapat memanfaatkan teknologi bila ingin berdialog dengan pihak-pihak yang telah ditemui oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Ia menilai, cara tersebut lebih efektif ketimbang Dewan menemui mereka langsung.
"Kalau mau berkonferensi atau komunikasi, bisa pakai Skype atau Line. Tidak harus langsung," ujar dia.
Sebelumnya, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Prabowo Soenirman, menilai bahwa kunjungan kerja ke Rotterdam, Belanda, perlu dilakukan. Sebab, ia mengatakan, tidak mungkin Dewan dapat menyetujui penggunaan dana anggaran tanpa mengetahui gambaran mengenai program tersebut.
Ia kemudian mencontohkan rencana Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang ingin mencontoh program penanggulangan banjir dan pengelolaan air bersih di Rotterdam. Menurut Prabowo, Dewan tentunya harus mengetahui secara rinci mengenai apa saja yang dilakukan di Rotterdam terkait program yang ingin dicontoh oleh Ahok itu.
"Jangan sampai nanti pada saat Ahok mengusulkan anggaran yang berkaitan dengan pembangunan dam, kami enggak tahu bentuknya seperti apa. Kan kami harus tahu barangnya kayak gimana," kata dia di Gedung DPRD DKI, Rabu (7/10/2015).
Sebagai informasi, dalam kunjungan kerjanya ke Rotterdam pada 20-23 September lalu, Ahok tercatat melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak, seperti Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb, Kementerian Pekerjaan Umum Belanda, dan pihak Port of Rotterdam. Kunjungan dilakukan dalam rangka mempelajari berbagai program, seperti reklamasi, penanganan banjir, dan sistem gasifikasi atau sistem pengolahan lumpur di waduk untuk dijadikan tenaga listrik dan air bersih bagi warga.
Sebelum berangkat, Ahok sempat mengaku malas, dan merasa tidak perlu pergi ke Negeri Bunga Tulip. Namun, Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb selalu memintanya untuk berkunjung ke Rotterdam. Terlebih lagi, Aboutaleb sudah berkunjung ke Jakarta hingga tiga kali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.