Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Siapkan Tujuh Tokoh pada Pilkada DKI Jakarta, Siapa Saja Mereka?

Kompas.com - 08/10/2015, 21:13 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan bahwa partainya tengah menyiapkan tujuh tokoh untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta yang dijadwalkan pada 2017 mendatang. PDI-P terus berkonsolidasi agar para calon tersebut memiliki dasar kepemimpinan yang kuat ketika tiba waktunya untuk bertarung.

"Ada tujuh tokoh yang kami siapkan di DKI. Kami terus konsolidasi partai agar ketika momentumnya tiba, para calon yang punya basis kepemimpinan kuat, datang ke DKI," kata Hasto dalam diskusi yang digelar Kompas TV di Jakarta, Kamis (8/10/2015).

Hal ini disampaikan Hasto ketika ditanya apakah PDI-P akan kembali mengusung Basuki Tjahaja Purnama maju pada Pilkada DKI Jakarta. Mengenai nama-nama tokoh yang disiapkan PDI-P tersebut, Hasto enggan mengungkapkannya. Ia pun enggan menjawab apakah Basuki masuk dalam tujuh tokoh yang tengah dipersiapkan PDI-P tersebut.

Menurut Hasto, Pilkada DKI merupakan pusat kontestasi politik. Pilkada DKI merupakan momen menarik bagi partai untuk menampilkan kader terbaik mereka. Meskipun demikian, menurut Hasto, polarisasi kekuatan politik menjadi dua kubu, yakni Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih, tidak akan terjadi pada Pilkada DKI nanti.

"Representasi KIH (Koalisi Indonesia Hebat) dan KMP (Koalisi Merah Putih) tidak bisa diterapkan di DKI. Kami punya desain politik di DKI, berbagai opsi di DKI kami bahas, sebagai partai, kami sudah menyiapkan hal tersebut dengan berbagai variannya," kata dia.

Hasto juga menyampaikan bahwa PDI-P tidak hanya mengedepankan hitung-hitungan politik dalam mengusung calon dalam pilkada. Ada faktor ideologi partai dan pengalaman masa lalu yang menjadi pertimbangan partai.

Ia lantas mencontohkan sikap PDI-P yang menolak tawaran Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany. Menurut Hasto, penolakan PDI-P terhadap Airin bertujuan memberikan pendidikan politik bagi masyarakat. PDI-P tidak ingin mengusung calon kepala daerah yang memiliki kaitan dengan politik dinasti.

Seperti diketahui, Airin adalah istri dari Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan yang merupakan adik dari mantan Gubernur Banten Atut Chosiyah. Baik Atut maupun Wawan menjadi terpidana kasus korupsi yang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Ini kan aspek pendidikan politik. Opsi-opsi yang dipertimbangkan lebih banyak pada bagaimana si calon. Di Banten, kami enggak mendukung lagi, di Tangsel juga meskipun yang bersangkutan beberapa kali menawar ke PDI-P," tutur Hasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com